Ibtihaj Muhammad/ Net
Ibtihaj Muhammad/ Net
KOMENTAR

IBTIHAJ Muhammad seorang atlet anggar yang melambung tinggi namanya saat mengikuti perlombaan Olimpiade dunia. Ia merupakan atlet anggar asal Amerika Serikat pertama yang mengenakan hijab, dan berhasil meraup medali perunggu di kancah Olimpiade 2016, di Rio de Janeiro, Brazil.

Ibtihaj lahir di Maplewood, New Jersey, 12 April 1985, dan memiliki lima orang saudara dari pasangan Eugene Muhammad (ayahnya), dan Denise Garner (ibunya).

Sejak usia 13 tahun ia sudah menekuni bidang olahraga anggar, dan sudah bercita-cita ingin menjadi atlet. Kecintaannya dengan anggar, karena olahraga yang satu ini membuat ia merasa tidak berbeda dengan yang lainnya, dilihat dari pakaian anggar yang menutupi seluruh badan dan hijabnya.

Saat ini selain menjadi seorang atlet, ia diketahui memiliki perusahaan pakaian modest fashion bernama Louella. Ia juga pernah menjadi salah satu muse yang tampil dalam produk Nike Pro Hijab. Ia juga membuat organisasi yang bekerja sama dengan Peter Westbrook Foundation, untuk membina anak-anak mempelajari anggar. Serta ia juga menjadi wajah di balik Barbie hijab yang dikeluarkan Mattel.

Di balik kesuksesannya itu  tentu terdapat berbagai rintangan yang harus dilewati. Perjalanan kesuksesannya ini ia tuangkan kedalam sebuah buku berjudul ‘Proud’, dan isi buku ini menjadi perhatian publik karena dinilai sangat inspiratif.

Dalam bukunya ia menceritakan pengalamannya yang pernah mendapatkan serangan anti-muslim, rasisme, dan xenophobia. Salah satunya ketika ia berada di Timnas Amerika Serikat, Ia merasa tersingkirkan sebab tidak mendapat kepercayaan dari pelatih, dan tidak diinginkan keberadaannya oleh sesama rekan anggar, hanya karena perbedaan warna kulit dan hijabnya.

Atas perilaku yang  tidak mengenakan itu, Ibtihaj butuh waktu lama untuk sembuh dari luka-luka yang ia terima. Namun demikian hal itu tidak membuat Ibtihaj menyerah, bahkan hal tersebut ia jadikan suatu motivasi untuk mengubah pandangan masyarakat mengenai kaum muslim, dan juga Afrika-Amerika di cabang olahraga tersebut.

Kini ia membuat buku kembali dengan judul ‘The Proudest Blue’. Ini merupakan buku anak-anak yang menceritakan tentang indahnya islam dan mengenakan hijab.

Buku ini ia tujukan untuk anak-anak perempuan muslim yang mengenakan hijab sepertinya, bahwa mereka tidak sendirian. Ini juga sebagai pesan bahwa hijablah yang membawa ialebih dekat dengan Tuhan dan melangkahkan kaki kemanapun dengan suatu keyakinan.




Perempuan Melek Literasi Keuangan Berperan Besar dalam Membangun Ekonomi Keluarga dan Negara

Sebelumnya

Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women