Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

TANTRUM adalah keadaan ketika anak meluapkan emosinya dengan cara menangis kencang, berguling-guling di lantai, hingga melempar barang.

Kondisi ini pasti membuat Bunda stres dan bingung. Tapi tenang, Bunda. Ini normal dan merupakan bagian dari proses perkembangan anak.

Anak tantrum memang harus ditangani dengan baik. Tapi hal pertama yang harus mendapat penanganan adalah Bunda sendiri. Ya, Bunda harus menangani diri agar tetap tenang saat menghadapi anak yang sedanh tidak tenang.

Menurut psikolog Irma Gustiana, temper tantrum biasanya terjadi saat anak berusia 18 bulan. Alasannya, anak ingin mengekspresikan diri, tapi sulit untuk melakukannya. Jadilah mereka frustasi dan mengamuk.

Ketika anak mulai lancar berbicara, amukan itu sedikit berkurang karena anak sudah bisa mengungkapkan perasaannya.

"Paling sering anak mengamuk karena situasi. Misalnya, mereka frustasi karena kelelahan, mencari perhatian dan menuntut, menolak atau menghindari sesuatu," kata Irma.

Tantrum yang mengganggu, seperti menjerit dan memukul, bisa terjadi di tempat umum. Terkadang, tantrumnya menjadi tidak terkendali, hingga berteriak dan menendang.

Jika sudah begini, ini yang sebaiknya Bunda lakukan:

1. Ambil napas yang dalam dan tetap tenang. Sikap Bunda yang tenang akan membuat tantrum anak mudah diatasi.

2. Jangan tinggalkan anak, tetap berada di dekatnya dan selevellah. Misalnya, anak tantrum sambil berguling di lantai, maka sebaiknya Bunda juga berada di lantai. Dengan begitu anak tahu bahwa Bunda ada di sekitar mereka dan menunggunya dengan penuh dukungan.

3. Fokuslah dan jaga anak dari hal-hal yang membahayakannya.

4. Setelah tantrum anak mereda, siap untuk mendengar, ajak anak untuk berpelukan. Goyang dengan lembut tubuhnya dan usap punggungnya. Kemudian, berikan air minum.

5. Segera berikan validasi positif, "Sekarang adik sudah tenang, ya."

6. Ketika anak mengangguk, berarti dia sudah tenang. Bunda bisa menanyakan apa yang diinginkan. Lalu berikan sedikit penjelasan.

Bunda, jangan sesekali Bunda berteriak saat anak berteriak. Atau ketika anak memukul, Bunda pun melakukan hal yang sama.

Dan, ketika pada usia 4 tahun tantrum anak tidak berkurang, Bunda bisa meminta bantuan ahli.

 

 




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting