Dea Ananda bersama sang suami beberapa waktu lalu, menjelang detik kelahiran anak pertamanya setelah penantian panjang/ Net
Dea Ananda bersama sang suami beberapa waktu lalu, menjelang detik kelahiran anak pertamanya setelah penantian panjang/ Net
KOMENTAR

SETELAH penantian panjang selama 12 tahun, akhirnya Dea Ananda dan Ariel Nidji resmi menjadi orangtua. Ikhtiar yang mereka lakukan dengan berbagai cara agar memiliki permata hati berbuah manis setelah mengikuti program bayi tabung.

Anak perempuan cantik, yang diberi nama Sanne El Azhar, memiliki arti ‘Bunga dari Tuhan yang bercahaya’. Ia lahir pada 14 Juni 2022 silam, di Rumah Sakit Grand Family, Jakarta Utara.

“Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, telah lahir dengan sehat dan selamat putri pertama kami Sanne El Azhar,” tulis bahagia Dea Ananda dalam unggahan instagramnya.

Perjuangan luar biasa Dea terbayarkan, pasalnya selama masa kehamilan ia mengalami pengentalan darah. Pengentalan darah sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya faktor keturunan, pola makan dan faktor gaya hidup.

Mengutip dari Theasianparent.com, pengentalan darah saat hamil atau dalam bahasa kedokteran disebut thrombophilia yaitu suatu kondisi di mana ibu hamil mengalami kekurangan cairan dalam darah dan terdapat kandungan protein yang tinggi. Kondisi ini mengakibatkan sel darah menempel satu sama lain dan aliran darah terganggu.

“Pengentalan darah selama hamil? Yup that’s me!” tulis Dea dalam salah satu unggahan instagramnya.

Akibat adanya pengentalan darah ini, Dea sampai harus disuntik pengencer darah setiap malam di trimester 1, dan dosis semakin berkurang di trimester berikutnya. Oleh karena seringnya disuntik, alhasil Dea alami memar pada beberapa bagian yang sering disuntik.

“Suntik diviti/lovenox setiap malam di trimester 1, dosis berkurang jadi 3 hari sekali dijam yang sama masuk di trimester 2 dan 3,” lanjutnya.

Dea juga menjaga pola makannya dengan baik, sebab jika ia melanggar maka akan merasakan sakit hebat pada persendian, sulit bernafas, lemas, terasa ingin pingsan, dan lain sebagainya. Maka, makanan yang harus ia hindari diantaranya daging, telur, jeroan, kale, dan alkohol.

Ketika alami sakit pada persendian, ia mengandalkan koyo dan ice gel. Beruntung sang suami sigap membantu kapanpun Dea butuhkan.

Perjuangan dan optimisme Dea selama masa kehamilan yang tidak mudah bisa jadi pembelajaran bagi para ibu yang mengalami hal serupa, agar tidak menyerah dan terus berikan yang terbaik untuk sang buah hati.




Film Kuasa Gelap Bakal Debut di 53 Negara

Sebelumnya

Bukan Hanya tentang Musik dan Penampilan, Ini Nilai Positif Jadi Penggemar K-Pop

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Entertainment