NAMA Nasida Ria dikenal sebagai grup kasidah yang identik dengan lagu-lagu bertema religi dan sosial. Nasida Ria memiliki 11 personel yang merupakan generasi pertama hingga generasi ketiga grup ini.
Nasida Ria terdiri Nurhayati (biola), Nadhiroh (biola), Siti Romnah (piano), Uswatun Hasanah (gitar), Titik Mukaromah (gitar), Nurjanah (gitar), Rien Djamain (bass gitar), Sofiatun (keyboard), Thowiyah (kendang), Afuwah (kendang), dan Hamidah (seruling).
Baru-baru ini, Nasida Ria ramai diperbincangkan di jagat media sosial setelah tampil di acara musik di Friedrichsplatz, Kassel, Jerman.
Mereka membagikan momen seru di atas panggung lewat akun Instagram resmi @nasidariasemarang.
"Hai guys, finally Nasida Ria bisa perform di acara yang hanya ada selama 5 tahun sekali di Jerman yaitu Documenta Fifteen!" tulis grup kasidah asal Semarang ini (20/6/2022).
Dalam unggahan mereka, para penonton terlihat menikmati musik kasidah modern yang dibawakan Nasida Ria. Selain mereka, tampil pula Dangerdope, Adama Keita, Turkana, Rizan Said, dan artis lainnya di hari pertama Documenta Fifteen.
Documenta Fifteen adalah sebuah rangkaian acara seni kontemporer yang digelar setiap lima tahun di Kassell pada bulan Juni hingga September.
Berkarya sejak tahun 1975, Nasida Ria telah menelurkan sejumlah hits di antaranya Perdamaian, Kota Santri, dan Bom Nuklir.
Legenda Musik
Perjalanan empat dekade lebih membuat Nasida Ria menjadi salah satu legenda musik kasidah di Tanah Air.
Dikutip dari jurnal Universitas NU Sidoarjo, Nasida Ria terbentuk sejak tahun 1975 di Semarang, Jawa Tengah, Nasida Ria diinisiasi pasangan H. Muhammad Zain dan Hj. Mudrikah Zain dengan misi dakwah.
Berasal dari kata "nasyid" yang bermakna lagu atau nyanyian dan "ria" yang bermakna gembira, Nasida Ria berkibar di industri musik Indonesia dengan lagu-lagu yang bernuansa gembira dan sarat pesan moral.
Grup kasidah modern ini ingin menyebarkan ajaran Islam dan nilai-nilai kebaikan melalui musik. Dan selama 47 tahun berkarya, mereka sudah menghasilkan ratusan karya yang masih mendapat tempat di hati masyarakat. Mereka juga kerap meraih penghargaan atas lagu-lagu mereka.
Awalnya, Nasida Ria digawangi Rien Jamain, Musyarofah, Umi Kholifah, Nur Ain, Nunung, Mutoharoh, Alfiyah, Kudriyah, dan Hj. Mudrikah Zain.
Ciri khas Nasida Ria dalam penampilan adalah baju muslim yang seragam dan menggunakan warna-warna cerah. Kemunculan mereka setelah acara MTQ di kota Bandar Lampung tahun 1975 menjadi titik awal kesuksesan Nasida Ria.
Namun demikian, baru di tahun 1978 grup kasidah ini menelurkan album perdana berjudul Ala Baladil Mahbub dan menandatangani kontrak dengan Ira Puspita Record.
Dengan semakin beragam jenis musik yang hadir di Tanah Air, Nasida Ria mencoba bertahan dengan konsisten bermusik. Salah satu bukti eksistensi grup kasidah ini adalah bermain di panggung Syncronize Fest pada tahun 2018 dan tahun 2019.
Documenta Fifteen bukan ajang internasional pertama bagi Nasida Ria. Grup ini sudah sejak puluhan tahun lalu manggung di luar negeri. Di Berlin, Jerman, misalnya, mereka tampil dalam festival musik Islam internasional Die Garten des Islam (tahun 1994) dan tampil di Festival Heimatklange (tahun 1996).
Sebelumnya, Nasida Ria juga pernah tampil di Malaysia dalam rangka peringatan 1 Muharram di tahun 1988.
KOMENTAR ANDA