SEBUAH hikmah bernama Emmeril Kahn Mumtadz hadir dalam kehidupan kita sejak 26 Mei 2022.
Bagi Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, kedua orangtua Eril, kehilangan itu tentulah menghadirkan duka tiada bertepi. Meski demikian, keduanya berusaha untuk mengikhlaskan qadarullah yang terjadi dalam hidup mereka.
Namun bagi kita, masyarakat umum yang sebelumnya tidak mengenal Eril, sosok putra sulung Gubernur Jawa Barat itu benar-benar membuat kita terhenyak.
Jutaan manusia lintas negara dan lintas agama mendoakan Eril. Tak banyak orang tahu, Eril merupakan sosok berkepribadian baik yang tanpa lelah berbuat kebaikan setiap harinya. Saat berpulang menghadap Sang Khalik, Eril menuai segenap kebaikan yang ia tanam semasa hidupnya.
Dari Eril, kita juga kembali diingatkan tentang betapa berharganya waktu.
Sesuatu yang tidak bisa kita ulang kembali sekalipun kita memiliki harta berlimpah yang memungkinkan kita melakukan apa pun yang kita inginkan.
Seorang anak akan tumbuh dan beranjak dewasa lebih cepat dari dugaan kita. Dengan deru kesibukan setiap harinya, kita kerap melewatkan sejumlah peristiwa penting dalam hidup anak kita.
Terlebih lagi di saat yang membahagiakan bagi anak, tak jarang kesibukan kita di luar urusan keluarga justru menghalangi kita untuk hadir berada di samping buah hati kita.
Kiranya pesan Ridwan Kamil saat menghadiri acara wisuda SMA putrinya, Camillia Laetitia Azzahra di sela tugas kedinasan, tak hanya menjadi bahan renungan tapi juga bisa segera kita wujudkan.
"Sediakan waktu berkualitas untuk anak-anak kita. Jangan sampai memori seperti ini terlewat. Cari ide-ide kreatif yang kecil-kecil yang membahagiakan. Karena kemarin banyak orangtua baru rajin nge-wa anak-anaknya setelah melihat cerita Eril. Ada seorang ibu menteri terbang ke Inggris hanya untuk memeluk anaknya dan jalan-jalan curhat seharian setelah mendengar cerita kami (tentang Eril). Jangan sampai menunggu dulu ada sebuah hikmah. Itu pesan dari saya.
Bapak-bapak dan ibu-ibu yang punya anak, mari merayakan kelulusan anak, karena syariatnya, kebahagiaan itu harus dirayakan. Syariatnya, kebahagiaan harus disebarluaskan. Bisa dengan makan-makan, foto-foto, cari momen sederhana, supaya mereka bangga mereka punya orangtua seperti bapak dan ibu yang selalu hadir dalam momen-momen istimewa anak-anak," tulis Kang Emil di akun Instagramnya.
Kasih sayang dan kehadiran kita utuh di sisi anak terutama di momen bahagianya akan menjadi memori indah yang membekas dalam diri anak.
Ia akan tumbuh dan berkembang dalam naungan memori indah tersebut, yang pada akhirnya menjadikan anak mampu menjadi anak yang mengasihi orangtua, dekat dengan orangtua, serta selalu ingin membahagiakan dan membanggakan orangtuanya.
Terima kasih, Eril... Meski kami mungkin terlambat mengenalmu, hikmahmu kan abadi.
KOMENTAR ANDA