SEGALA tingkah laku Nabi Muhammad Saw selalu menjadi tauladan dan panutan bagi umat Islam. Tak terkecuali bagaimana Nabi memerlakukan para sahabatnya, sehingga setia menemani perjalanan beliau dalam mensyiarkan agama Islam.
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf mengatakan dalam salah satu ceramahnya bahwa Rasulullah adalah orang yang sangat luwes bergaul. Beliau tahu betul bagaimana menyenangkan hati para sahabatnya.
Ia pun memaparkan bagaimana cara Rasulullah memerlakukan para sahabat yang dapat dijadikan sebagai suri tauladan dalam berkehidupan sosial.
1. Rasulullah selalu memahami masing-masing karakter para sahabat.
Nabi Muhammad Saw adalah sosok yang sangat peduli terhadap sahabat-sahabatnya, bahkan hingga hal terkecil termasuk karakternya, dihapali betul oleh beliau.
2. Memerlakukan para sahabat sesuai karakternya
Habib Syech mengatakan, Rasulullah selalu mengambil pendekatan yang berbeda dalam menyikapi karakter khas masing-masing sahabat. Dengan begitu para sahabat merasa sangat diistimewakan dan diperhatikan oleh Rasulullah.
3. Membantu para sahabat mengenali karakter menjadi keunggulan
Sangat pedulinya Rasulullah kepada para sahabat, sampai-sampai beliau membantu para sahabat untuk mengenali karakternya masing-masing dan mengubahnya menjadi keunggulan.
Habib Syech menyontohkan adab dan akhlak ketika bergaul dengan Umar bin Khattab. Ia mengatakan Umar yang keras dan tegas pada jalan yang benar hingga akhirnya menjadi sahabat yang sangat disegani.
4. Memanajemen potensi tiap sahabat sehingga berguna bagi umat
Rasulullah menjadikan kelebihan atau potensi yang ada pada para sahabatnya menjadi hal yang bermanfaat. Beliau melihat sahabatnya Ali, sebagai sosok yang cerdas. Ia pun membimbing Ali menjadi sosok yang mampu memberi solusi ketika sahabatnya yang lain menghadapi masalah.
Juga dengan Abu Bakar, sahabat yang kaya raya yang kemudian dibimbingnya menjadi orang dermawan. Abu Bakar menjadi sahabat utama karena kedermawanan dan totalitasnya berjuang dalam agama.
"Kalau dipikir, pendidikan apa sebenarnya yang membuat orang seperti itu? Ini sebetulnya karena adab dan ahlak, figur Muhammad sangat dirindukan," kata Habib Syech.
5. Mendahulukan kebutuhan sahabat
Suatu hari dikabarkan, para sahabat sangat kehausan dan kelaparan. Rasulullah kemudian memerintahkan Abu Hurairah untuk membagikan susu kepada para sahabat.
Setelah semua sahabat meminum susu itu, dimintalah Abu Hurairah untuk meminum susu sepuasnya. Dan setelah itu, baeu Nabi meminum susu dari gelas para sahabat.
6. Menengahi perselisihan para sahabat
Rasulullah juga pandai menengahi perselisihan para sahabat. Beliau tidak menyudutkan atau menyalahkan satu sahabat dari sahabat lainnya. Justru beliau mendamaikan, memberikan nasihat dan solusi yang bisa menyelesaikan perselisihan itu.
Saat menjadi penengah dan memberikan nasihat, Nabi selalu mengawalinya dengan kalimat, "Nasihat ini aku berikan kepada para sahabat yang sangat aku cintai."
Mendengar kalimat tersebut, para sahabat merasa bangga dan menerima nasihatnya dengan gembira.
Begitulah luwesnya Nabi Muhammad Saw dalam memerlakukan para sahabat. Ini dapat dijadikan tauladan dalam pergaulan sehari-hark, agar orang-orang di sekitar senang untuk bersahabat dengan kita.
KOMENTAR ANDA