KOMENTAR

DIANGGAP sepele dan kadang diabaikan, ternyata berjabat tangan adalah salah satu amalan ringan yang dapat menggugurkan dosa. Berjabat tangan seringkali dilakukan sebagai bagian dari sapaan dan penghormatan terhadap orang lain yang ditemui.

Amalan ringan ini tersampaikan dalam sebuah hadits berikut:

"Dari Salman Al-Farisy RA, Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu dengan saudaranya sesama muslim kemudian keduanya berjabat tangan, maka akan gugurlah dosa-dosa keduanya sebagaimana bergugurannya daun-daun kering di hari angin bertiup kencang. Ataupun jika tidak, maka dosa-dosa keduanya akan diampuni walaupun seumpama sebanyak buih di lautan," (HR Turmudzi, Abu Dahd, dan Ibnu Majah).

"Tidaklah dua orang muslim yang saling bertemu kemudian mereka saling berjabat tangan, melainkan Allah Ta'ala akan mengampuni dosa keduanya sebelum keduanya berpisah," (HR Abu Daud)

Rikza Maulana, dai yang juga Ketua Dewan Pengawas Syariah Rumah Zakat mengatakan, berjabat tangan adalah ciri dari orang yang memiliki kelembutan hati. Sebab berjabat tangan dapat memberikan pengaruh positif, menghilangkan permusuhan dan kedengkian dalam hati.

Pertanyaan kemudian muncul, bagaimana hukum berjabat tangan saat pandemi?

Seorang dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia Ustaz Farid Nu'man menjelaskan, Islam sangat menekankan pencegahan penyakit, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 195, yang artinya:

"Janganlah menjatuhkan dirimu dalam jurang kebinasaan."

Kemudian sebuah hadits meriwayatkan: "Janganlah membahayakan diri sendiri dan orang lain." (HR Ibnu Majah)

Artinya, apabila dengan berjabat tangan akan ada bahaya (kesehatan) yang mengancam, maka bisa digantikan dengan anggukan, senyuman, atau meletakkan tangan di dada. Allah memakluminya dan insya Allah tidak mengurangi keakraban.

Dan jika terpaksa harus berjabat tangan, dianjurkan untuk segera mencuci tangan agar ancaman kesehatan tersebut hilang.


Adab Berjabat Tangan

Berjabat tangan juga memiliki adab yang baiknya dijalankan.

1. Awali dengan mengucapkan salam

Sebelum berjabat tangan, ada baiknya mengawali dengan mengucapkan salam. Seperti sabda Nabi Muhammad Saw, "Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku beritahu dengan sesuatu yang apabila kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? (Yaitu) sebarkanlah (ucapkanlah) salam di antara kalian," (HR Muslim dari Abu Hurairah RA)

2. Tidak berjabat tangan dengan yang bukan mahram

Janganlah berjabat tangan dengan lawan jenis atau yang bukan mahram, karena Rasulullah pun tidak pernah berjabat tangan dengan wanita lain.

Dari Sayyidah Aisyah RA berkata, "Rasulullah Saw tidak pernah menyentuh tangan seorang wanitapun, kecuali wanita yang menjadi istrinya". (HR Al Bukhari)

3. Berusaha mendahului berjabat tangan

Ketika bertemu dengan sesama muslim, jadilah yang pertama mengulurkan tangan untuk berjabatan, sebab ini juga salah satu kebiasaan Nabi SAW.

4. Tidak melepaskan jabatan tangam sebelum orang tersebut melepaskannya

Meskipun kita yang mendahului berjabat tangan, namun hendaklah jangan melepaskan jabatan itu terlebih dulu.

Begitulah hendaknya, bahwa berjabat tangan merupakan amalan ringan yang dapat menggugurkan dosa-dosa. Jadi, sapalah saudara muslim mu dan jabatlah tangan jika ia adalah mahram mu. Dan jangan lepaskan tangannya atau memalingkan wajahmu jika ia belum melakukannya.




Menyongsong Resesi 2025 dengan Ketenangan Batin

Sebelumnya

Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur