PENYAKIT cacar monyet atau monkeypox semakin membuat resah masyarakat dunia. Setelah diketahui bahwa gejala penyakit tersebut kian berkembang dan berbeda dengan gejala di awal-awal dulu, kini masyarakat khawatir bila penyakit tersebut mengenai anak-anak.
Di Belanda, kasus cacar monyet telah menimpa seorang anak usia sekolah dasar. Sejauh ini, Belanda telah mencatat peningkatan sebanyak 64 kasus sehingga total ada 352 kasus cacar monyet sepanjang tahun ini. Salah satu kasus menimpa seorang anak.
Lembaga kesehatan masyarakat Belanda RIVM dalam pernyatannya mengatakan peningkatan kasus ini jauh lebih signifikan daripada tingkat peningkatan dalam beberapa minggu terakhir.
NL Times melaporkan Senin (4/7), kekhawatiran Belanda terhadap penyakit ini kian bertambah setelah ada kasus yang menimpa anak usia sekolah dasar. Namun hingga saat ini belum diketahui bagaimana anak itu terinfeksi.
Sejauh ini kondisinya bisa dibilang stabil dan anak tersebut masih dalam perawatan.
Selain Belanda, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pekan lalu mengatakan bahwa cacar monyet atau monkeypox sudah terdeteksi pada anak di bawah 18 tahun dan ditemukan di Inggris.
Kekhawatiran semakin tinggi karena mengartikan cacar monyet sudah menyerang di luar komunitas orang dewasa.
Virus cacar monyet menyebar melalui kontak kulit ke kulit, dan sejauh ini biasanya terjadi karena aktivitas seksual. Namun, perkembangan menyebutkan bahwa penularan juga bisa terjadi di luar aktivitas seksual.
Ketika seseorang terinfeksi, dibutuhkan waktu antara 5 hingga 21 hari bagi orang untuk mengembangkan gejala pertama.
Mereka yang terkena cacar monyet dapat menderita demam, sakit kepala, nyeri otot dan malaise umum. Setelah beberapa hari, ruam dengan lepuh muncul di kulit. Orang biasanya tidak menjadi sakit parah karena infeksi.
Satu pasien di Belanda dirawat di rumah sakit untuk pengobatan keluhan kulit yang berhubungan dengan infeksi. Dia telah pulih dan telah kembali ke rumah.
KOMENTAR ANDA