Suasana pasar hewan di Sudan/Net
Suasana pasar hewan di Sudan/Net
KOMENTAR

HARI Raya Kurban tinggal menghitung hari. Suasana pasar ternak di beberapa negara terlihat semarak. Namun, situasi ekonomi yang sulit menjadikan hari raya ini berbeda. Pedagang mengeluh karena pembeli tidak sebanyak tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. 

Pandemi memang telah berlalu, tetapi dampak ekonominya masih sangat terasa. 

Di Khartoum, ibu kota Sudan, pedagang ternak mengatakan kebutuhan hidup yang tinggi membuat minat membeli hewan kurban melorot drastis. 

Sudan dikenal sebagai salah satu negara pusat peternakan di Afrika yang memiliki lebih dari 100 juta ternak. Negara ini mengekspor hewan ke banyak negara, terutama Arab Saudi. 

“Pasar stagnan, tetapi permintaan dan mobilitas meningkat sedikit beberapa hari sebelum Idul Adha. Tahun lalu, harga lebih masuk akal. Tahun ini harga naik. Dipicu oleh kenaikan harga pakan, bahan bakar dan  transportasi, seorang peternak di Sudan, Abdulmunim Nur, mengatakan hal itu kepada Africa News, Rabu (6/7). 

Perubahan harga yang signifikan sejak Februari menyebabkan banyak keluarga tidak dapat membeli domba.

“Harga dibentuk sesuai dengan perkembangan politik dan ekonomi di Sudan dan dunia. Pada hari-hari menjelang Idul Adha, pembelian kurban sangat lemah," kata Walid Ali yang sempat datang untuk mencari hewan di Khartoum.

"Harga tinggi, tapi ada juga kesempatan bagi warga untuk membeli kurban dengan cara mencicil atau dengan cara lain," ujarnya.

Hal yang sama juga terjadi di Gaza dan Maroko. 

Munir Abu Hasira, seorang pemilik peternakan di Jalur Gaza tengah, mengeluh kepada The New Arab tentang rendahnya jumlah pelanggan beberapa hari sebelum Idul Adha. 

"Harga ternak naik dibandingkan tahun lalu, ini karena kenaikan harga pakan secara global," katanya. 

Pedagang pun menanggung beban terbesar karena kenaikan harga terkait pakan dan transportasi, agar tidak ikut menaikkan harga hewan kurban. 

Di Maroko, gelombang besar kenaikan harga berdampak pada sebagian besar bahan makanan, air mineral, bahan bangunan, pakan ternak, buku sekolah, dan harga bahan bakar.

Kenaikan harga pakan ternak diperkirakan akan mempengaruhi biaya hewan kurban (domba, kambing atau kerbau).

Meroketnya harga-harga itu telah meredam suasana Idul Adha. Sebagian besar masyarakat Maroko saat ini berfokus untuk memenuhi kebutuhan harinnya dan tidak bisa membeli hewan kurban. 

Ekonomi Sudan, Gaza dan Maroko telah ditandai dengan inflasi yang tinggi dan kekurangan mata uang selama bertahun-tahun.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News