KOMENTAR

RASANYA  baru saja melahirkan si kakak, tau-tau calon adiknya sudah ada di perut. Nah, apakah Bunda mengalami hal itu? 

Kadang, dengan alasan sekalian capek, beberapa pasangan merencanakan kehamilan berikutnya. Padahal, tahukah, Bun, bahwa jarak kehamilan yang terlalu dekat memiliki banyak risiko? 

World Health Organization (WHO) meupun Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan bahwa jarak antara kehamilan sebelumnya ternyata dapat mempengaruhi kesehatan sang ibu dan janin. Dengan jarak yang terlaku dekat antara dua kehamilan, dapat menimbulkan komplikasi serius pada kehamilan maupun proses kelahiran.

Kedua lembaga itu menyatakan bahwa jarak antar kehamilan sebaiknya 2 hingga 3 tahun.

Jarak itu dianggap cukup baik karena Bunda dapat memberikan ASI eksklusif pada anak yang lahir sebelumnya dan menjamin kecukupan gizinya dengan pemberian ASI. 

Dengan jarak itu juga, Bunda bisa lebih mempersiapkan tubuhnya kembali untuk hamil kembali, dengan status gizi yang baik, dan mental yanag lebih tertata. 

Dikutip dari What to Expect, American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan March of Dimes, jarak kehamilan yang terlalu dekat, kurang dari satu tahun, bisa berisiko terjadinya stunting pada anak. Anak kena asma, mengalami keterlambatan perkembangan, masalah penglihatan serta pendengaran di kemudian hari, dan lain-lain.,

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi. 

Para ahli mengatakan, itu karena tubuh tidak punya cukup waktu untuk mengisi kembali vitamin dan nutrisi yang diperlukan bagi kehamilan berikutnya.

Tetapi yang lebih berbahaya bahwa stunting bisa mempengaruhi kehidupan anak. Kemudian berdampak pada kelanjutan generasi, sebab akan berpangaruh jika anak stunting tersebut memiliki keturunan nantinya.

Upaya memerhatikan jarak kehamilan termasuk bagian penting menjaga kualitas manusia dan keluarga, Bun. Jadi, ayo rencanakan kehamilan sesuai dengan saran dari WHO atau BKKBN.




3 Resolusi Sehat Menjelang Tahun 2025: Jangan Abai Mengelola Stres

Sebelumnya

Cara Mengolah Kentang yang Tepat Agar Nutrisinya Terjaga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health