Moorisa Tjokro
Moorisa Tjokro
KOMENTAR

SATU lagi perempuan Indonesia yang bisa menginspirasi wanita-wanita nusantara. Dia adalah Moorisa Tjokro, sosok insinyur perempuan Indonesia yang berada di balik kecanggihan mobil Tesla, buatan Amerika Serikat.

Diketahui, Tesla adalah perusahaan yang dimilikk oleh Elon Musk dan berlokasi di Amerika Serikat. Pada 2021, perusahaan ini meluncurkan fitur canggih swakemudi penuh atau full-self driving versi beta.

Hanya ada enam autopilot software engineer di perusahaan itu. Lima di antaranya adalah laki-laki dan Moorisa menjadi satu-satunya wanita.

Berpredikat Summa Cum Laude di 19 Tahun

Moorisa lahir pada 1994 dan bekerja untuk Tesla sejak Desember 2018. Sebelumnya ia adalah seorang Data Scientist yang menangani perangkat lunak mobil.

Di usianya yang baru menginjak 16, Moorisa mendapat beasiswa Wilson and Shannon Technology untuk kuliah di Seattle Central Collage.

Hanya perlu waktu satu tahun, Moorisa sudah memegang gelar Associates Degree (D3) di bidang sains. Ia lalu melanjutkan kuliah S1 jurusan Teknik Industri dan Statistik di Georgia Institute of Technology, Atlanta.

Di usia 19, Moorisa lulus dengan predikat Summa cum Laude dan melanjutkan S2 di jurusan Data Science di Universitas Columbia. Ya, wanita yang periang ini menjadi lulusan termuda di kampusnya.

Preatasi Moorisa di dunia STEM (Sains, Teknologi, Teknik/Engineering, Matematika) memang patut diapresiasi. Terlebuh ia pernah menjadi nominatir di President's Undergraduate Research Award dan Helen Grenga untuk insinyur perempuan terbaik di Georgia Tech.

Pernah Bekerja untuk NASA dan PBB

Dalam akun Linkedn pribadinya, Moorisa tercatat pernah bekerja di NASA dalam bidang Machine Learning Researcher, selama hampir satu tahun.

Kemudian satu tahun lalu, ia bekerja di perusahaan Tesla dan pada Oktober 2021, wanita lulusan SMA Pelita Harapan ini mulai mencoba karir sebagai Senior Software Systems Engineer, Robotics.

"Saya Moorisa Tjokro, saya suka mengeksplorasi masalah menarik dalam bidang kecerdasan buatan dan berkelanjutan. Pekerjaan saya saat ini berfokus pada teknik pembelajaran mesin. Saya baru-baru ini bekerja di Tesla Autopilot untuk membantu meluncurkan fitur Mengemudi Mandiri Penuh kami dan sebelumnya bekerja di NASA pada penelitian perubahan iklim dan PBB pada pengoptimalan rantai pasokan untuk mengurangi malnutrisi di Subsahara Afrika," tulis Moorisa di blog pribadinya.

Satu pesannya untuk Kaum Milenial Indonesia, "Follow your heart".

"Walaupun banyak orang yang tidak setuju atau menilai keputusan kita bukan yang terbaik, ikuti saja kata hatimu. Karena kalau kita mengikuti kata hati, kita tidak mungkin menyesal," katanya.

 




Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Sebelumnya

Nicke Widyawati Masuk Fortune Most Powerful Women 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women