SEJARAH kembali tercatat. Seorang wanita muslim asal Tunisia, Ons Jabeur, berhasil melenggang ke babak final kejuaraan tenis lapangan bergengsi, Wimbledon. Dia berhasil menyingkirkan petenis Jerman, Tatjana Maria, dengan skor 6-2, 3-6, 6-1.
"Tentu saja, saya merasa harus memberikan contoh yang baik. Saya mencoba bermain baik dan berperilaku di lapangan untuk memberikan citra yang baik untuk setiap wanita atau pemain tenis lain dari dunia Arab atau Afrika," kata Jabeur kepada Al Jazeera.
Wanita kelahiran Ksar El Hellar, Tunisia, 28 Agustus 1994 ini memulai karir di usia 14. Jabeur mengikuti turnamen tenis pertamanya di Sirkuit Wanita ITF di Tunisia pada 2008.
Karier Jabeur terus meroket. Pada 2010, ia meraih gelar tunggal wanita dan ganda wanita di ajang yang sama. Dan di usianya yang ke-17, ia memulai debut perdananya di Tur WTA.
Diawali dengan bermain di Premier 5 Qatar pada Februari 2011. Sayangnya, ia kalah dari Virgine Razzano. Namun Jabeur tak patah semangat, pada April 2013 ia berhasil menggondol gelar ITF pertamanya.
Dari situ kemenangan demi kemenangan diraih. Dalam dua turnamen di Jepang, ITF Fukuoka dan Kurume Cup, ia berhasil menang back to back atas An-Sophie Mestach. Peringkatnya pun menembus rangking 200 dunia.
Ons Jabeur kembali mencatatkan namanya di buku rekor setelah pada 2018 menjadi Runner up di Piala Kremlin. Di sana ia mengalahkan tiga pemain unggulan, seperti Sloani Stephens dan Anastasija Sevastova yang menghuni peringkat 10 dunia. Di akhir musim, namanya ada di peringkat dunia.
Dan tahun ini, Jabeur menjadi petenis peringkat ke-2 dan melaju ke final Wimbledon. Finalnya akan dihelat Sabtu (9/7) malam waktu Indonesia bagian barat. Ia akan menghadapi petenis asal Rusia, Elena Rybanika.
KOMENTAR ANDA