Pergantian Kiswah Ka'bah pada Juli 2020/ Foto: AP/Saudi Media Ministry
Pergantian Kiswah Ka'bah pada Juli 2020/ Foto: AP/Saudi Media Ministry
KOMENTAR

SAAT menunaikan ibadah umrah ataupun haji, salah satu rukun yang wajib dijalankan oleh para Jamaah adalah thawaf, yakni mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.

Saat berkeliling inilah kita melihat kain penutup Ka'bah berwarna hitam dari jarak dekat.

Kiswah memiliki tradisi yang unik. Kain hitam ini diganti satu tahun sekali. Kain yg semula hitam akan diganti dengan kain putih polos sebagai simbol ihram untuk jemaah haji. untuk menandakan hari besar Idul Adha, kain kiswah akan diganti dengan kain yang baru pada hari ke- 9 atau 10 Zulhijjah.

Pada tahun ini tradisi tersebut menjadi berbeda. Abdulhamid bin Said Al-Malik Wakil Presiden Umum Urusan Pembuatan Kiswah di Kompleks King Abdulaziz, mengumumkan perihal penggantian kiswah baru dilakukan pada hari ke-1 Muharam. Ini dimaksudkan menjadi penanda masuknya Tahun Baru Islam.

Meski tradisi berbeda, Saudi Gazette melaporkan kiswah tetap akan diserahkan ke pihak Masjidil Haram pada 10 Zulhijah yang bertepatan dengan Idul Adha.

"Kiswah Ka'bah akan diserahkan pada penjaga senior Ka'bah pada hari pertama Idul Adha (10 Zulhijah) dan kiswah yang baru akan dipasang pada 1 Muharram," ujar Abdulhamid bin Said Al-Malik menjelaskan.

Ia juga mengatakan bahwa perihal penggantian kiswah yang baru tetap dilaksanakan satu tahun sekali sebagai pengorbanan pada bangunan suci Ka'bah dan tetap mengutamakan bahan berkualitas tinggi dalam setiap proses pembuatan kiswah.

Tentang Kiswah

Kiswah sudah menjadi bagian penting bagi Kakbah sejak zaman Nabi Ismail AS. Disebut-sebut dalam sejarah yang dikutip dari The National News, orang pertama yang memperkenalkan penutup Kakbah tersebut adalah seorang Raja Yaman yang bernama Tubba Abu Karab dari Himyar.

Generasi Tubba selanjutnya menganggap penutup Kakbah tersebut sebagai bagian dari perkara wajib dalam Islam. Ketika kiswah mulai menjadi aus atau rusak, kiswah pun diganti dengan yang baru.

Sejarah mencatat, produksi pembuatan kiswah mulanya berpusat di Mesir. Namun pada 1927, Raja Abdulaziz menggeser tempat produksi kiswah menjadi di Mekah, Arab Saudi.

Sejak saat itu hingga 1950-an, lokasi produksi pembuatan kiswah mulai mengalami transisi pergantian tempat produksi antara Mesir dan Arab Saudi dengan menyesuaikan kondisi politik yang terjadi. Barulah pada 1958, kiswah sudah mulai diproduksi secara total di Mekah.

Kiswah yang Lama Tetap Disimpan

Meski telah diganti oleh kiswah yang baru, kiswah lama penutup Kakbah yang dibangun Nabi Ibrahim dan Nabi Sulaiman itu tidak lantas dibuang atau dimusnahkan. Mengutip lama Pilgrim, kiswah tersebut akan dipotong-potong lalu disulap sebagai buah tangan bagi tokoh dengan otoritas tinggi di dunia.

Direktur Jenderal Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Ka'bah Ahmad bin Mohammed Al-Mansouri menambahkan, sejumlah kiswah yang lama pun akan disimpan di gudang pemerintah. Pengamanannya pun cukup ketat demi mencegah reaksi kimia atau infiltrasi bakteri yang dapat merusak kain.

Harga Kiswah Mencapai Rp 99 Miliar

Sebagai kain penutup Kakbah, kiswah terbuat dari sutra asli dan dilengkapi dengan goresan kaligrafi berbahan dasar benang emas. Untuk itu, biaya pembuatan satu kiswah ini bisa bernilai fantastis dan menyentuh miliaran rupiah.

Wakil Manajer Kompleks Raja Abdulaziz untuk Ka'bah Kiswah Tarif Al-Matrafi mengatakan, satu kiswa membutuhkan sekitar 700 kilogram sutra murni. Biaya untuk sutra murni tersebut mencapai 25 juta riyal atau setara Rp 99 miliar.

"Kiswah (penutup) Kakbah suci terdiri dari 700 kilogram sutra murni, 120 kilogram benang perak berlapis emas, 100 kilogram perak, dan 300 kilogram lapisan di belakang sutra," kata Tarif Al-Matrafi, Minggu (10/7/2022).

"Harganya (Kiswah Kakbah) 25 juta riyal atau 6,65 juta dolar Amerika per tahun," imbuhnya. 

Kiswah Tak Selalu Berwarna Hitam

Pada masa Rasulullah SAW, khususnya sebelum Fathul Makkah atau masa penaklukan Makkah, beliau dan para sahabat dilarang untuk memasang kain penutup Kakbah. Larangan tersebut dilontarkan oleh para pemimpin Quraisy.

Untuk itulah, usai Makkah berhasil ditaklukan oleh Rasulullah SAW, kiswah pun dibuat dari kain Yaman dengan corak putih dan garis-garis merah vertikal. Di samping itu, warna kiswah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Berikut daftarnya.

Era Nabi Muhammad SAW: Kiswah terbuat dari kain Yaman bergaris merah dan putih.




Peringatan Hari Ibu ke-96: Memperkuat Peran Perempuan untuk Menjadi Fondasi Kokoh Indonesia yang Lebih Maju, Inklusif, dan Berdaya Saing

Sebelumnya

Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News