ANAK yang sedang tantrum sering kali memukul dirinya sendiri. Biasanya tindakan tersebut ia lakukan untuk mengungkapkan rasa kesalnya.
Anak kecil memiliki emosional yang sama dengan orang dewasa. Namun mereka masih kesulitan untuk mengungkapkannya. Jadi, cara-cara seperti memukul diri sendiri dan berteriak, seringkali dilakukan.
Namun orangtua harus benar-benar memerhatikan, apakah ekspresi kesal anak dengan memukul dirinya sendiri adalah sesuatu hal yang wajar atau ada masalah lain dalam dirinya?
Bisa jadi anak memiliki gejala sindrom spektrum tertentu semisal autisme atau adhd. Anak dengan gejala ini ada beberapa kasus menjadi suka memukul dagu, menggigit tangan, menempelkan wajah dengan lutut, memukul kepala, bahkan membenturkannya.
Di sini baiknya orangtua mulai mencari penyebab "kegelisahan" anak, hingga mereka melakukan demikian. Jika anak sering memukul dirinya sendiri setiap tantrum, namun secara fisik kondisi kesehatannya baik-baik saja, segera minta bantuan ahli untuk tindakan selanjutnya.
Sebagai tindakan pencegahan, saat melihat anak mulai 'menyakiti' dirinya sendiri, lakukan beberapa hal ini:
- Cari Tahu Apa Penyebabnya
Dekati anak dan tanyakan apa yang ia butuhkan. Cek kondisi fisiknya. Jika tidak ada hal yang membuat ia merasa sakit, mungkin tindakan memukul diri sendiri dilakukan untuk mencari perhatian orangtuanya.
- Stop Gerakan Memukulnya
Segera hentikan jika anak mulai memukul dirinya sendiri.
- Tenangkan Dirinya
Berikan anak pelukan dan kata-kata yang lembut untuk menenangkannya.
Memang sulit memahami anak yang belum bisa mengungkapkan apa yang diinginkannya dengan baik. Tapi itulah tugas utama orangtua, untuk memastikan bahwa anak dalam kondisi baik-baik saja.
KOMENTAR ANDA