Bukan Ibu, Cara Anak Bergaul Ternyata Banyak Dipengaruhi Oleh Ayah, Kok Bisa ?

KALAU ada yang mengatakan, bagaimana anak terbentuk tergantung dari cara ibu mendidik, ternyata tidak sepenuhnya benar.

Ayah juga mengambil peran yang tak kalah penting dalam membentuk pribadi seorang anak. Bahkan sebuah studi mengungkap, cara anak bersosialisasi sangat dipengaruhi dari ayah.

Dalam sebuah buku berjudul "The Relations Between Parental Friendship and Children Friendship" yang ditulis Sandra & Ross disebutkan, "Anak belajar sosialisasi yang positif lebih banyak dari relasi ayah dibanding ibu."

Buku itu menjelaskan, ternyata seorang ayah lebih peka dan bisa membaca emosi anak saat sedang bersosialisasi dengan teman-temannya. Dan ayah juga mengambil peran besar terhadap bagaimana anak meregulasi emosi dan menciptakan sosialisasi yang menyenangkan.

Dengan kata lain, ayah memiliki fungsi "secure base" untuk anak mengeksplorasi dunia. Kemampuan-kemampuan dasar inilah yang dibutuhkan anak untuk bersosialisasi.

Penjelasan lain dari buku tersebut, seperti dikutip dari laman Instagram School of Parenting, bahwa seorang ayah apabila memiliki konflik dengan teman (circle) nya, lebih cenderung menjauhkan anak dari konflik tersebut. Tujuannya, agar anak tidak mengetahui apa yang sedang terjadi dalam circle si ayah.

Berbeda dengan ibu. Ketika memiliki konflik dengan circle atau temannya, ia lebih melibatkan anak. Maksudnya, ibu bisa dengan leluasa berbagi keluh kesah tentang permasalahannya tersebut kepada anak dengan maksud mengajarkan anak tentang bagaimana mengatasi masalah dalam relasi.

Dari situlah kemudian anak beranggapan bahwa apa yang dilakukan ayah bertujuan untuk membentuk relasi atau hubungan pertemanan yang baik-baik saja, tanpa ada konflik atau menciptakan konflik.

Sementara dari ibu, anak akan belajar tentang bagaimana menyelesaikan konflik yang terjadi guna memertahankan hubungan pertemanan yang baik-baik saja.

Jadi pesan untuk ayah, ciptakan hubungan pertemanan yang positif untuk memberikan contoh relasi yang baik pada anak. Karena ternyata anak lebih senang menyontoh ayah ketimbang ibu dalam pengelolaan emosi dan hubungan pertemanan.