TERLAHIR sebagai wanita bukanlah halangan untuk berkarya. Hal itu telah dibuktikan oleh para muslimah hebat dunia yang berani menggapai mimpi dan mengabdikan diri pada ilmu pengetahuan.
Siapa saja mereka? Yuk, kita bahas dalam ulasan berikut yang dirangkum dari berbagai sumber.
Rufaida Al-Aslamia
Rufaida Al-Aslamia adalah wanita keturunan Kaum Anshor yang lahir di tahun 570 M di Madinah, Arab Saudi. Beliau merupakan sosok perawat wanita Muslim pertama yang sekaligus berprofesi sebagai dokter bedah wanita pertama dalam Islam.
Kiprahnya di dunia kesehatan dibuktikan dengan ikut terjun ke dalam Perang Badar, Perang Uhud, Khandaq dan Khaibar. Atas permintaan Nabi Muhammad SAW,beliau merawat Saad bin Muaath, yang terluka cukup parah pada Perang Khandaq,di rumah sakit dalam tenda yang telah disiapkan, sampai sembuh.
Sutayta Al Mahamali
Sutayta Al Mahamali lahir di Baghdad, Irak pada abad ke-10. Beliau adalah perempuan muslim yang ahli matematika. Kecerdasannya tidak hanya diperoleh dari sang Ayah Abu Abdallahal-Hussein, yang berprofesi sebagai seorang hakim, namun Sutayta juga berguru pada beberapa ahli Matematika pada masa itu, diantaranya Abu Hamza bin Qasim, Omar bin Abdul Aziz al-Hashimi, Ismail bin al-Abbas al-Warraq, dan Abdul Alghafirbin Salamah al-Homsi.
Dalam bidang matematika, Sutayta ahli di bidang Aritmatika yang merupakan cabang ilmu matematika yang mempelajari operasi dasar bilangan atau teori bilangan, yang menggunakan mengoperasikan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada masa itu Sutayta berhasil menemukan solusi sistem persamaan dalam Matematika.
Selain itu ahli aritmatika, Sutayta juga ahli dalam Ilmu Hadist, sastra Arab dan Hukum Syariah. Kecintaannya pada angka membuatnya mengabdikan diri untuk membangun peradaban Islam kala itu dengan juga menekuni Ilmu Faroid atau pembagian warisan
Mariam Al-Ijiliya
Mariam Al-Ijiliya adalah seorang astronom yang berasal Aleppo, Suriah pada abad ke-10. Karyanya yang terkenal adalah astrolable, alat yang menentukan kedudukan matahari dan planet-planet.
Astrolable buatannya digunakan oleh para astronom dan navigator untuk mengukur ketinggian di atas cakrawala benda langit,yang saat ini banyak diaplikasikan untuk menentukan arah kiblat, waktu shalat dan awal Ramadhan serta Idul Fitri.
Prof. Nesreen Ghaddar
Profesor Nesreen Ghaddar adalah Profesor teknik mesin di American University of Beirut. Ia juga merupakan editor Journal of Applied Mechanics, Islamic World Academy of Sciences dan gelar Phd dari Massachusetts Institute of Technology. Pada tahun 1984 beliau mendapatkan penghargaan paper terbaik dalam bidang termofisika dari American Institute of Aeronautics and Astronautics.
Prof. Dr. Bina Shaheen Siddiqui
Prof. Dr. Bina Shaheen Siddiqui lahir di Pakistan, pada tanggal 2 Februari 1948. Beliau berhasil memperoleh gelar PhD dari Karachi University Pakistan pada tahun 2001. Beliau merupakan salah satu pendiri Third World Organization for Women in Science. Tidak hanya itu, beliau juga berhasil mendapatkan 12 paten, yang salah satu diantaranya adalah konstituen antikanker.
Beliau aktif memegang jabatan sebagai Profesor di Hussain Ebrahim Jamal Research Institute of Chemistry, sebuah lembaga yang melakukan riset kimia dan biologi di Pakistan.
Demikian sebagian tokoh muslimah besar dunia yang mengabdikan hidupnya pada ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat. Semoga bisa menginspirasi para wanita untuk berkarya dalam hidup.
KOMENTAR ANDA