MANUSIA diciptakan dengan keunikan wataknya. Ada yang kasar, ada yang lembut, bijaksana, namun ada pula yang cuek dan terburu-buru.
Nabi Muhammad Saw mengerti betul dengan beragam watak para sahabat dan pengikutnya. Namun Rasulullah menginginkan satu sifat ini ada pada diri sahabat dan pengikutnya.
Adalah lemah lembut dalam segala hal, baik watak, sikap, ucapan, tingkah laku, dan sebagainya. Seperti sabda Nabi Muhammad Saw:
“Sesungguhnya tidaklah kelemahlembutan itu ada pada sesuatu melainkan akan menghiasinya dan tidaklah tercabut dari sesuatu melainkan akan merusaknya.” (HR Muslim)
Bukti Kelemahlembutan Nabi dan Para Sahabat
Nabi adalah sosok yang lemah lembut. Sekalipun ia tidak pernah berperilaku kasar baik kepada para istrinya, sahabat, maupun pengikutnya.
Saat istri-istrinya bertengkar karena cemburu, Nabi memilih untuk meninggalkannya selama seminggu dan tidak mengeluarkan kata kasar, apalagi memukul.
Sifat lemah lembut juga ditunjukkan oleh Umar, sahabat Nabi. Sebelum masuk Islam Umar adalah sosok yang sangat keras sebelum memeluk Islam.
Tapi ketika mendengar lantunan ayat suci, Umar menangis. Islam telah melembutkan hatinya.
Sebagaimana firman Allah SWT saat mengingatkan rasul-Nya:
“Maka dengan rahmat Allah-lah engkau menjadi lembut terhadap mereka dan jika engkau keras hati niscaya mereka akan lari dari sisimu.” (Qs Ali Imran: 159)
Lemah lembut merupakan kunci melunakkan hati, baik hati kita sendiri atau hati orang lain. Manusia akan tersentuh dengan kelemahlembutan dan mereka akan lari dengan kekerasan. Siapapun orangnya tidak akan suka dengan perilaku yang kasar.
KOMENTAR ANDA