DALAM pola asuh orangtua kepada anak, memukul tidak dibenarkan. Hukuman tersebut bukan merupakan konsep dasar dari pengasuhan, namun hanya menjadi pelengkap di waktu-waktu tertentu.
Nabi Muhammad Saw pun tidak pernah mencontohkan memukul anak. Bagi Rasulullah, anak harus dimuliakan karena Allah SWT menitipkan kepada setiap orangtua untuk dididik dengan cara yang benar.
Tapi, memukul bisa orangtua lakukan pada kasus-kasus tertentu. Dalam Islam, ada hadits yang menjabarkan bahwa memukul bisa dilakukan oleh orangtua.
“Ajarilah anak kalian mengerjakan shalat ketika berumur 7, dan pukullah ia jika telah mencapai 10 tahun ia mengabaikannya,” (HR Abu Daud)
Ingat dua poin penting di atas, memukul diperbolehkan ketika anak mengabaikan shalat dan sudah berusia 10. Sebab shalat adalah kewajiban tiap muslim yang sudah baligh.
“Jangan pernah menganggap hukuman fisik (seperti memukul) dilegitimasi oleh hadits Rasulullah. Beliau membolehkan hukuman fisik dengan syarat sangat ketat. Jadi ini (memukul) bukan satu-satunya cara untuk mengendalikan perilaku anak,” tulis Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari dalam buku “Yuk, Jadi Orangtua Shalih Sebelum Meminta Anak Shalih”.
Orangtua boleh memukul ketika anak berusia 10 dan tidak menjalankan kewajibannya untuk shalat, tapi tidak boleh di bagian wajah.
Seperti disebutkan dalam sebuah hadits, “Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata, Rasulullah bersabda: Jika salah seorang dari kalian hendak memukul, maka dia wajib menghindari (memukul) wajah.”
Hadits lainnya, “Rasulullah Saw bersabda: Orang yang kuat bukan yang banyak mengalahkan orang dengan kekuatannya. Orang yang kuat hanyalah yang mampu menahan dirinya saat marah,” (HR Al Bukhari)
Hadits ini menegaskan bahwa orangtua tidak boleh menghukum (memukul) anak dalam keadaan sangat emosi.
Untuk menghindari orangtua memukul anak dalam keadaan emosi, langkah yang sebaiknya dilakukan adalah:
- Tenangkan diri.
- Buat perjanjian, tetapkan hukuman untuk setiap kesalahan.
- Berikan hukuman yang masuk akal.
- Minta anak menulis sebuah surat permintaan maaf.
- Sabar.
Orangtua yang baik adalah yang mampu meredam emosi dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang. Hukuman fisik bisa saja diberikan dengan pertimbangan bahwa anak sudah akil baligh dan tidak mau mengerjakan shalat, dan memukul tidak boleh di wajah atau dalam keadaan sangat emosi artinya dilakukan dengan perlahan.
KOMENTAR ANDA