ANEMIA merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut.
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah salah satu komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh.
Penyebab Anemia
Ada beberapa hal penyebab anemia, antara lain:
1. Kurang Gizi
Rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang merupakan sumber zat besi yang berperan sebagai pembuatan hemoglobin sebagai komponen dari sel darahmerah/eritrosit. Zat gizi penting lain yang berperan penting dalam pembuatan hemoglobin antara lain asam folat dan vitamin B12.
2. Perdarahan (Loss of blood volume)
Perdarahan bisa terjadi pada kecacingan atau luka yang mengakibatkan kadar Hb menurun. Pada wanita perdarahan bisa terjadi pada menstruasi yang lama dan berlebihan
3. Hemolitik
Hemolitik yaitu penumpukan zatbesi (hemosiderosis) di organ tubuh, seperti hati dan limpa. Umumnya terjadi pada pasien malaria atau thalasemia.
Gejala
Gejala yang sering ditemui pada penderita anemia adalah 5 L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lalai), disertai sakit kepala, mual, mata berkunang-kunang, mudah mengantuk, cepat capai serta sulit konsentrasi. Secara fisik anemia ditandai dengan pucat pada muka, kelopak mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan.
Pencegahan Anemia
Anemia dapat dicegah dan ditanggulangi dengan cara sebagai berikut :
Konsumsi makanan sumber zat besi
Kadar zat besi di dalam tubuh diperoleh dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pembentuka hemoglobin. Makanan yang memiliki sumber zat besi dari hewani contohnya hati, ikan, daging dan unggas, sedangkan dari nabati yaitu sayuran berwarna hijau tua dan kacang-kacangan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber nabati perlu dibantu dengan mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu.
Konsumsi Suplementasi zat besi
Pemberian suplemen zat besi ini diberikan pada kondisi tertentu, misalnya seseorang yang baru sembuh dari sakit atau wanita yang sedang datang bulan. Hal ini dilakukan apabila zat besi dari makanan tidak mencukupi kebutuhan terhadap zat besi, maka pemberian suplemen zat besi selama waktu tertentu akan membantu meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat.
Kurangi konsumsi teh dan kalsium berlebihan
Teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin yang dapat mengikat zat besi menjadi senyawa yang kompleks sehingga tidak dapat diserap. Akibatnya tubuh tidak mampu menyerap zat besi tersebut.
Selain teh, mengkonsumsi kalsium berlebih juga dapat mengurangi penyerapan zat besi. Kalsium umumnya terdapat pada tablet kalsium dan obat maag.
Tidur Cukup
Kurang tidur menyebabkan sel darah merah dalam tubuh berkurang, sehingga dapat memicu terserang anemia. Dengan tidur yang cukup maka tubuh akan mampu meregenerasi sel dengan baik termasuk memproduksi sel darah merah.
Mari kita cegah anemia, dengan menerapkan pola hidup sehat.
KOMENTAR ANDA