Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BELAKANGAN ini, menyontek sudah dianggap hal wajar bagi para siswa. Justru teman-temannya yang mempertahankan kejujuran, dengan tidak menyontek, dianggap sebagai hal yang aneh.

Menemukan anak yang senang menyontek memang sangat menyebalkan. Apalagi ketika hasil contekannya justru lebih baik dari yang dicontek.

Sebuah penelitian yang coba dijabarkan oleh Pelatihan Parenting, menguak fakta mengejutkan.
Anak-anak yang gemar menyontek ini ternyata hanya ingin membuat orangtuanya bahagia dan bangga.

Mereka percaya, dengan mendapatkan  nilai yang bagus orangtua akan menjadi bahagia.

Kalau sudah begini, siapa yang salah? Masih pantas orangtua memarahi anak karena menyontek?

Jawabannya, tidak!

Disadari atau tidak, sebagian besar orangtua masih beranggapan bahwa nilai akademis adalah satu-satunya ukuran kebangaan. Di sinilah anak menjadi tertekan dan pada akhirnya melegalkan cara-cara instan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan itu. Salah satunya dengan menyontek.

Selain adanya tekanan dari orangtua, kebiasaan menyontek anak juga dipicu oleh beberapa hal seperti tidak percaya diri, kurang paham materi pelajaran yang diberikan sehingga mereka tidak punya motivasi untuk belajar.

Daripada memaksa anak untuk ikut les, lebih baik ikuti cara-cara ini:

1. Ubah cara pandang
Alasan utama anak menyontek adalah tekanan yang orangtua berikan, bahwa nilai akademis adalah hal terpenting. Ubah cara pandang seperti itu.

Diskusikan dengan anak, bahwa nilai akademis memang penting dan memengaruhi masa depannya. Tapi itu bukan satu-satunya faktor penentu.

Dengan begini, orangtua akan lebih terbuka dan menerima hasil apapun yang anak peroleh.

2. Berikan respon positif
Apapun hasil yang didapat anak, berikan respon positif. Jangan langsung menyalahkan atau menghardiknya. Anak-anak akan merasa terhina dengan ucapan Anda.

3. Bantu anak belajar
Seberapa sering Anda menemani anak belajar? Jangan-jangan, anak kurang menaruh minat belajar atau tidak paham apa yang dipelajari, itu karena Anda tidak menemaninya saat belajar.

4. Tingkatkan kepercayaan diri dan tanamkan nilai kejujuran
Coba sesekali Anda katakan, “Tidak apa sekarang nilainya 6, besok kamu pasti bisa dapat nilai lebih dari 6.”

Kalimat ini bisa mengembalikan semangat dan kepercayaan diri anak.

Atau katakan, “Tidak apa nilainya 6, yang penting itu hasil kerja kerasmu sendiri. Tetap semangat, ya.”
Ini penting untuk menanamkan kejujuran pada anak.

Nah orangtua, coba koreksi diri sendiri sebelum menyalahkan anak karena menyontek.




Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Sebelumnya

Menanamkan Nilai Perjuangan Pahlawan Bangsa kepada Anak-Anak agar Memiliki Karakter Tangguh

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting