DIABETES Melitus merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan pankreas terganggu dalam memproduksi insulin, yaitu hormon yang penting bagi sel-sel tubuh untuk membantu menyerap glukosa dalam darah agar bisa diubah menjadi energi di dalam tubuh, seperti dilansir oleh di sebuah jurnal di dalam jdrf.org.
Umumnya kelebihan glukosa terjadi karena pola hidup tidak sehat, makan makanan yang tidak seimbang gizinya, umumnya yang dikonsumsi adalah makanan dan minuman yang tinggi kalori, seperti makanan cepat saji dan minuman berkarbonasi atau tinggi kadar gula seperti kopi instan. Bila hal ini terjadi terus menerus maka akan dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit.
Sebelum terjadi komplikasi, ada baiknya kita mengenal gejala-gejala yang ditimbulkan oleh diabetes.
Apa saja gejala tersebut?
Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Cory Martin yang berjudul Type 1 Diabetes Signs and Symptoms di dalam health.com dan website p2ptm.kemkes.go.id, gejala diabetes dijelaskan sebagai berikut :
Meningkatnya frekuensi buang air kecil
Meningkatnya frekuensi buang air kecil biasa yang biasa disebut Poliuria terjadi karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa yang ada di dalam aliran darah akibatnya ginjal mencoba mengeluarkan kelebihan glukosa di tubuh. Efeknya, penderita menjadi lebih sering buang air kecil daripada orang normal.
Rasa Haus Berlebihan
Akibat meningkatnya frekuensi buang air kecil, penderita akan merasa sangat haus karena dehidrasi. Hal itu terjadi karena tubuh mencoba mengisi kembali cairan yang hilang tersebut.
Lapar Berlebihan
Ketidakmampuan sel-sel tubuh menyerap glukosa dalam darah selain menyebabkan rasa haus yang berlebihan, juga mengakibatkan rasa lapar yang berlebihan, yang dikenal dengan istilah polifagia.
Penurunan Berat Badan
Meskipun penderita akan lebih sering minum dan makan untuk mengurangi gejala haus dan lapar berlebihan, namun mereka akan mengalami penurunan berat badan. Hal ini terjadi karena sel tubuh tidak bisa menyerap glukosa dari makanan,akibatnya tubuh akan memecah protein dari otot untuk mendapatkan energi. Selain itu buang air kecil dengan frekuensi yang sering akan menyebabkan penurunan bobot tubuh.
Keletihan dan Mudah Tersinggung
Meskipun penderita merasa cukup tidur dan tidak melakukan aktivitas yang berat, namun mereka akan merasa lemas dan lelah. Hal ini disebabkan karena adanya kerusakan otot dan lemak karena tubuh bekerja keras memecah protein dari otot agar bisa mendapatkan energi.
Selain itu meningkatnya frekuensi buang air kecil pada malam hari, menyebabkan penderita diabetes menjadi terganggung tidurnya pada malam hari, sehingga mereka akan mengalami keletihan pada pagi harinya, akibatnya penderita akan menjadi mudah tersinggung karena merasa tidak enak badan.
Penyembuhan luka yang lama
Salah satu tanda diabetes yang lain adalah adanya infeksi, luka, dan memar yang tidak segera sembuh. Hal ini terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan akibat glukosa dalam jumlah berlebihan yang mengelilingi pembuluh darah dan arteri. Diabetes mengurangi efisiensi sel progenitor endotel atau EPC, yang melakukan perjalanan ke lokasi cedera dan membantu pembuluh darah sembuhkan luka.
Infeksi Jamur
Kondisi tubuh yang kelebihan glukosa akan menyebabkan jamur dan bakteri dapat tumbuh subur, akibatnya penderita diabetes akan rentan terinfeksi jamur dan bakteri.
Hal ini umumnya terjadi di area genital, glukosa yang tinggi dapat menyebabkan area genital terkena jamur yang menyebabkan sariawan, bengkak dan gatal.
Kulit Bermasalah
Selain rentan terkena jamur dan bakteri, penderita diabetes juga dapat mengalami kulit yang kering akibat dehidrasi, akibatnya kulit akan terasa gatal dan menghitam.
Pandangan Kabur
Penglihatan kabur atau atau sesekali melihat kilatan cahaya merupakan akibat langsung kadar gula darah tinggi. Hal ini terjadi karena terjadinya pembengkakan atau peningkatan kadar cairan di jaringan mata yang berfungsi untuk fokus, seperti dilansir oleh Health.com.
Membiarkan gula darah Anda tidak terkendali dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan permanen, bahkan mungkin kebutaan yang dikenal dengan istilah Glaukoma. Pembuluh darah di retina menjadi lemah setelah bertahun-tahun mengalami hiperglikemia dan mikro-aneurisma, yang melepaskan protein berlemak yang disebut eksudat.
Kesemutan atau Mati Rasa
Kesemutan dan mati rasa yang terjadi pada penderita diabetes dibarengi dengan rasa sakit seperti terbakar atau bengkak. Hal ini terjadi karena syaraf sedang mengalami proses kerusakan. Jika dibiarkan maka akan dapat terjadi kerusakan permanen.
Mengingat betapa bahayanya efek yang disebabkan oleh kelebihan glukosa di dalam tubuh, maka hendaknya kita selalu menjaga pola hidup sehat. Menjaga pola makan dan olahraga secara teratur dapat membantu menjaga kadar glukosa dalam tubuh. Apabila kita mengalami hal-hal tersebut diatas, ada baiknya langsung melakukan tes kesehatan, agar bisa dilakukan upaya untuk mencegah penyakit yang lebih serius.
KOMENTAR ANDA