Myasthenia Gravis dapat diatasi dengan melakukan pengobatan yang berfokus pada perbaikan gejala, sehingga pengidap dapat menjalani kehidupan normal/ Net
Myasthenia Gravis dapat diatasi dengan melakukan pengobatan yang berfokus pada perbaikan gejala, sehingga pengidap dapat menjalani kehidupan normal/ Net
KOMENTAR

BELAKANGAN ini penyakit autoimun, dimana sel kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri makin banyak diperbincangkan orang. Penyakit ini memiliki berbagai macam gejala dan nama yang beragam.  Salah satunya adalah Myasthenia Gravis.

Myasthenia Gravis adalah melemahnya otot tubuh akibat gangguan pada saraf dan otot. Penderitanya akan merasa cepat lelah setelah melakukan aktivitas fisik, namun akan membaik setelah beristirahat selama beberapa waktu.

Penyakit ini merupakan penyakit autoimun yang langka, namun bisa menyerang siapa saja. Di lansir dari laman alodokter.com, umumnya penyakit ini menyerang wanita dengan usia di bawah 20-30 tahun dan pria di atas 50 tahun.

Penyebab Myasthenia Gravis
Myasthenia Gravis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan dan menghasilkan antibodi yang menyerang jaringan yang sehat. Bagian tubuh yang diserang adalah sel saraf dan otot, sehingga komunikasi norma antara saraf dan otot terganggu sehingga otot melemah dan penderitanya akan merasa cepat lelah.

Pada penderita Myasthenia Gravis, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya menjadi sistem pertahanan terhadap penyakit, malah menyerang situs reseptor otot dengan cara memblokir fungsi protein yang penting dalam pembentukan sambungan saraf dan otot, sehingga situs reseptor otot yang bisa menerima sinyal saraf hanya sedikit, akibatnya tubuh menjadi lemah dan lemas.

Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya gangguan autoimun pada penderita Myasthenia Gravis, namun diduga adanya kelainan pada kelenjar timus, yaitu kelenjar yang terletak di dada bagian atas, di bawah tulang dada yang mengalami pembengkakan atau bentuk tidak normal.

Penyebab lain bisa juga terjadi karena faktor genetik. Pada anak-anak, Myasthenia Gravis dapat disembuhkan dengan langkah pengobatan yang tepat.

Selain faktor diatas,ada beberapa faktor lain yang dapat memicu Myasthenia Gravis, antara lain :
Kelelahan akut, adanya infeksi pada tubuh atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Gejala Myasthenia Gravis

Gejala Myasthenia Gravis dibedakan pada area yang terkena :

Kelemahan pada area mata dan wajah
Umumnya pengidap mengalami kelemahan pada otot mata, kelopak mata dan wajah.

Gejala yang timbul adalah :
- Kelopak mata turun dan berdampak pada satu atau dua mata sekaligus (ptosis).
- Gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda.
- Kesulitan menunjukkan ekspresi wajah misalnya tersenyum.

Gangguan menelan, berbicara dan bernafas

Jika yang terkena adalah otot-otot mulut, tenggorokan dan dada, maka gejala yang dialami dapat berupa :
-    Kesulitan mengunyah dan menelan sehingga mudah tersedak
-    Berbicara cadel.
-    Suara serak atau sengau.
-    Nafas pendek terutama ketika berbaring atau setelah berolahraga.

Gejala Pada Tubuh
Kelemahan otot pada Myasthenia Grafis dapat menyebar ke anggota tubuh lainnya termasuk leher, lengan dan kaki. Gejalanya berupa :
-    Kesulitan mengangkat kepala
-    Kesulitan melakukan aktivitas fisik, seperti bangun dari duduk menjadi berdiri, menyikat gigi atau mencuci rambut.
-    Sakit pada otot setelah beraktivitas.
-    Gangguan dalam berjalan

Diagnosis  Myasthenia Gravis
Dilansir dari laman halodoc.com,untuk memastikan kondisi pengidap, maka dokter akan melakukan pemeriksaan sebagai berikut :
•    Pemeriksaan neurologis. Dilakukan dengan menguji refleks tubuh, kekuatan dan bentuk otot, indera sentuhan dan penglihatan, serta koordinasi gerak tubuh.
•    Ice pack test. Jika pengidap memiliki gejala kelopak mata turun (ptosis),maka dokter akan meletakkan kantong berisi es di kelopak mata. Setelah dua menit, dokter akan menganalisis kelopak mata yang turun untuk melihat tanda-tanda perbaikan.
•    Analisis darah. Tes darah dilakukan untuk mengungkapkan adanya antibodi abnormal yang mengganggu situs reseptor di mana impuls saraf memberi sinyal pada otot untuk bergerak.
•    Elektromiografi serat tunggal (EMG). Tes ini dilakukan untuk mengukur aktivitas listrik yang di antara otak dan otot. Prosedurnya adalah dengan memasukkan elektroda kawat halus melalui kulit ke dalam otot untuk menguji serat otot tunggal.
•    Pencitraan. Dokter akan melakukan CT scan atau MRI untuk memeriksa apakah ada tumor atau kelainan lain dalam kelenjar timus.

Pengobatan Myasthenia Gravis

Myasthenia Gravis dapat diatasi dengan melakukan pengobatan yang berfokus pada perbaikan gejala, sehingga pengidap dapat menjalani kehidupan normal.
Langkah-langkah pengobatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
-    Obat-obatan
Obat yang diberikan merupakan obat imunosupresan, yang berfungsi mengurangi peradangan dan menurunkan produksi antibodi abnormal tubuh, sehingga potensi antibodi tersebut menyerang otot bisa dikurangi.
-    Antibodi Monoklonal
Dilakukan dengan pemberian infus protein rekayasa biologis intravena (IV),yaitu protein yang dapat menekan kekebalan tubuh aktif.
-    Imunnoglobulin IV (IVIG)
-    Yaitu dilakukan dengan pemberian infus IV antibodi donor selama 2 sampai 5 hari, untuk mengobati krisis Myasthenia Gravis dan mengurangi gejalanya.
-    Pertukaran Plasma
Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan antibodi abnormal di dalam darah.
-    Pembedahan.
Dilakukan dengan mengangkat kelenjar timus agar bisa memperbaiki gejala yang muncul.

Komplikasi Myasthenia Gravis
Berikut adalah komplikasi yang harus segera diatasi, agar tidak semakin parah :
•    Krisis Myasthenia. Kondisi ini  terjadi ketika otot-otot yang mengontrol pernapasan menjadi terlalu lemah. Tindakan perawatan darurat dan bantuan pernapasan harus segera dilakukan agar pengidap bisa bernafas kembali.
•    Tumor kelenjar timus. Tumor ini disebut dengan thymoma dan tidak bersifat kanker (ganas), berada di bawah tulang dada dan behubungan langsung dengan sistem kekebalan tubuh.
•    Gangguan lainnya. Adanya gejala rematik, radang sendi atau lupus pada pengidap.

Pencegahan Myasthenia Gravis
Sejauh ini belum ada tindakan yang dapat dilakukan  untuk mencegah serangan Myasthenia Gravis. Namun pola hidup sehat dan berhati-hati dalam beraktivitas dapat meminimalisir risiko penyakit. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain :
-    Mengunyah makanan dengan baik, hindari makanan yang memerlukan banyak mengunyah agar bisa mengurangi risiko tersedak.
-    Menghindari aktivitas fisik yang berlebihan, agar tidak terjadi kelelahan.
-    Menghindari konsumsi obat-obatan di luar pengawasan dokter.

Mengingat cukup beresikonya Myasthenia Gravis terhadap kesehatan serta aktivitas sehari-hari, maka sebaiknya kita waspada dengan gejala-gejala tersebut di atas. Segera hubungi dokter bila kita merasa mengalami hal-hal di atas.




4 Cara Cerdas Memilih Buah Segar dan Matang: Jangan Sampai Tertipu!

Sebelumnya

4 Sehat 5 Sempurna atau Isi Piringku?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health