VIRUS Omicron terus bermutasi. Yang terbaru dan telah menginfeksi lebih dari 10 negara di dunia adalah subvarian BA.2.75 atau yang dikenal dengan Omicron Centaurus.
Centaurus pertama kali terdeteksi di India. Sama dengan subvarian sebelumnya, BA.4 dan BA.5, subvarian ini juga memiliki kecepatan dalam hal infeksi. Diketahui masa infeksi hanya 3 sampai 4 hari.
Beberapa hari kemarin, virus tersebut terdeteksi di Indonesia. Ada 3 warga Indonesia yang terinfeksi Centaurus, yaitu dari Bali dan Jakarta.
Untuk kasus di Bali merupakan transmisi perjalanan luar negeri, sementara yang di Jakarta adalah transmisi lokal. Pemerintah sendiri sedang melakukan tracing untuk mencari tahu asal mula penyebaran Centaurus di Indonesia.
Berikut fakta-fakta mengenai Omicron Centaurus, yaitu:
Menginfeksi 10 Negara
Pertama kali terdeteksi di India pada Mei 2022, kemudian virus ini juga ditemukan di Amerika Serikat, Australia, Kanada, Jerman, Jepang, Selandia Baru, dan Inggris.
Efektif Menyebar Lewat Udara
Menurut Epidemiolog dari Griifth University Australia Dicky Budiman, subvarian Centayrys memiliki jumlah mutasi spike atau protein yang sangat tinggi. Dan ada kemungkinan bisa menurunkan efikasi antibodi.
Proses penularannya efektif melalui udara, dengan kecepatan 9 kali lipat.
Diawasi Ketat oleh WHO
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan subvarian Centaurus ke dalam VOC-LUM, yang artinya berpotensi bahaya dan mengkhawatirkan, sehingga sedang diawasi dengan ketat.
Gejala Mirip Omicron
Sejak awal, varian Omicron dan turunannya memunculkan gejala yang sama saat menginfeksi manusia, yaitu:
- Kehilangan penciuman (anosmia).
- Kehilangan rasa (ageusia).
- Muntah dan diare.
- Demam.
- Batuk baru yang terus menerus.
- Sesak napas.
- Lelah dan badan terasa nyeri.
- Sakit kepala.
- Hidung tersumbat atau berair.
- Kehilangan selera makan.
Jika gejala itu muncul, segera lakukan isolasi mandiri. Gunakan masker dan patuhi protokol kesehatan, agar tidak menularkan kepada anggota keluarga atau orang terdekat.
KOMENTAR ANDA