Serial ini menceritakan seorang pengacara perempuan yang menyandang spektrum autisme. Ia memiliki kesulitan dalam bersosialisasi namun memiliki kecerdasan yang tinggi/ Net
Serial ini menceritakan seorang pengacara perempuan yang menyandang spektrum autisme. Ia memiliki kesulitan dalam bersosialisasi namun memiliki kecerdasan yang tinggi/ Net
KOMENTAR

DRAMA Korea Extraordinary Attorney Woo sukses menjadi drama korea dengan rating tinggi di aplikasi Netflix.

Serial ini menceritakan seorang pengacara perempuan yang menyandang spektrum autisme. Ia memiliki kesulitan dalam bersosialisasi namun memiliki kecerdasan yang tinggi.

Kehebatannya lagi ia bisa menghafalkan pasal-pasal dalam hukum sejak kecil, dan ketika sudah menjadi pengacara  ini sangat membantunya memenangkan berbagai kasus di pengadilan.

Melansir dari halodoc, autism spectrum disorder (ASD)  atau yang lebih sering disebut autisme sendiri merupakan gangguan perkembangan saraf. Gangguan tersebut memengaruhi perkembangan bahasa dan kemampuan seorang anak untuk berkomunikasi, berinteraksi, serta berperilaku. Dan ini bukanlah sebuah penyakit, melainkan kondisi di mana otak bekerja dengan cara yang berbeda dari orang lain.

Karena pemeran utama yang mengidap autisme ini, membuat serial ‘Extraordinary Attorney Woo’ menjadi menarik karena berbeda dengan drama korea biasanya. Yang menjadi pertanyaan, apakah ada pengacara dengan kondisi sebagai penyandang autisme di kehidupan nyata ini?

Melalui wawancara dengan OSEN yang dilansir melalui situs KBIZoom bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Menurut CEO dari firma hukum Korea Selatan, Jung Chan menyatakan bahwa selama ini di negaranya belum ada pengacara dengan gangguan spektrum autisme, namun jika seorang autisme masuk ke sekolah hukum dan sesuai dengan kualifikasi yang ada, maka ia bisa menjadi seorang pengacara.

Meski belum pernah ada di Korea Selatan, hasil penelusuran Farah.id, di Florida tersebutlah nama Haley Moss sebagai pengacara dengan spektrum autisme. Ia menjadi pengacara pertama di dunia yang piawai menjadi pengacara meski menyandang kondisi tersebut.

Jung Chan menambahkan, “Menjadi pengacara bukan hanya tentang bertemu orang dan pergi ke pengadilan. Sebelum itu, membaca dan menulis dokumen yang terkait dengan litigasi juga memainkan peran besar. Jika seseorang menunjukkan kompetensi mereka sebagai pengacara di bidang lain selain berurusan dengan orang, mereka dapat bergabung dengan kami.”

Maka dapat disimpulkan bahwa seseorang yang mengidap spektrum austime memiliki peluang atau kesempatan untuk menjadi seorang pengacara. Semangat!
        




5 Fakta Inspiratif tentang Valerie Thomas

Sebelumnya

Fuji, Artis Muda yang Menjadi Sorotan di Dunia Hiburan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Entertainment