Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

KASUS bullying di Indonesia sudah tidak bisa dianggap remeh. Banyak korban yang pada akhirnya mengalami tekanan mental dan berujung pada kematian.

Sepanjang 2022, kasus bullying di tanah air sungguh memprihatinkan. Pada Maret 2022, di daerah Jember terdapat dua kasus bullying dengan korban yang masih duduk di bangku kelas 7. Perundungan itu menyebabkan korbannya mengalami patah tulang dan penusukan.

Kemudian pada Juni 2022, seorang korban bullying berinisial T (13) meninggal dunia. Dan Juli 2022, bocah SD juga meninggal dunia usai menjadi korban perundungan.

Sebenarnya, apa penyebab remaja menjadi pelaku bullying?

Sebuah studi yang dilakukan pada 2015 dan dibukukan dengan judul “The Social, Behavioral, and Emotional Correlates of Bullying and Victimization in a School-Based Sample”, alasan anak melakukan perundungan bisa disebabkan oleh kurangnya kontrol impuls, memiliki masalah dalam pengelolaan emosi, hingga balas dendam.

Keinginan untuk Menunjukkan Kekuasaan

Remaja adalam fase di mana anak ingin menunjukkan eksistensi dan kekuasaannya. Ia memegang kendali atas dirinya sendiri.

Saat ia memegang kendali, maka orang lain harus mengikuti keinginannya. Jika tidak, ia berhak melakukan penganiayaan.

Mencari Popularitas

Perundungan bisa menjadi manifestasi dari status sosial. Anak yang populer mem-bully yang tidak populer. Sedangkan anak yang ingin meningkatkan status, menggunakan perundungan untuk mendapatkan perhatian.

Kemungkinan besar, anak seperti ini menganiaya temannya untuk memperburuk status sosial korban.

Balas Dendam

Beberapa remaja yang pernah menjadi korban, justru menjadi pelaku karena ingin membalas dendam. Mereka seolah mendapat pembenaran untuk melakukan bullying.

Ada perasaan lega ketika berhasil merundung temannya. Bahkan kemudian ia menargetkan siswa yang lebih lemah sebagai korban selanjutnya. Atau tidak menutup kemungkinan kalau mereka akan membalas dendam pada pelaku perundungan dirinya.

Memiliki Masalah di Rumah
Anak juga bisa menjadi pelaku perundungan karena orangtua yang permisif. Sehingga, merundung akan memberikan kekuatan dan kontrol yanh selama ini kurang didapatnya di rumah.

Harga diri anak dari hasil pola asuh yang tertekan menjadi sangat rendah. Ini alasan mereka merundung teman-temannya, yaitu untuk menutupi harga dirinya yang rendah.

Ada banyak penyebab anak melakuka  perundungan. Jadi di sini kontrol ketat orangtua wajib dilakukan.
 




Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Sebelumnya

Menanamkan Nilai Perjuangan Pahlawan Bangsa kepada Anak-Anak agar Memiliki Karakter Tangguh

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting