MENGISI keseharian dengan kesibukan yang padat, terutama yang berkaitan dengan membantu warga dan sesama, menjadi pengisi hari-hari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sang istri, Atalia sepeninggal putra sulung mereka, Emmeril Kahn Mumtaz.
Dalam kanal YouTube Najwa Shihab, Atalia yang akrab disapa Bu Cinta mengaku bahwa rasa kangen itu kerap menghampiri mereka.
Pun dengan Kang Emil yang memiliki tanggung jawab mengurus 48 juta lebih penduduk Jawa Barat, ia berusaha untuk fokus dengan berbagai tugas yang diemban. Meski demikian, tentulah sangat manusiawi jika sesekali berkelebat ingatan tentang almarhum Eril.
"Menurut guru kami, jika teringat dengan orang yang sudah meninggalkan kita, bacalah Al-Fatihah. Jangan diingat-ingat terlalu lama, nanti malah mengunci emosi. Kalau dalam kesibukan teringat almarhum, saya kirim Al-Fatihah sebanyak-banyaknya," ungkap Kang Emil.
Mencoba tabah dan mengisi hari-hari dengan aktif di berbagai kegiatan masyarakat dan sosial, sekaligus membangkitkan semangat putri mereka, Camillia Laetitia Azzahra sembari mengasuh si kecil Arkana Aidan Misbach, ternyata airmata Bu Cinta tak bisa terbendung manakala disodorkan selembar kertas.
Saat itu, ia sedang mengurus surat kematian Eril. Bu Cinta mendapat selembar akta. Namun petugas kemudian memberinya lagi selembar kertas berupa Kartu Keluarga.
"Di situlah saya menangis...karena nama Eril sudah tidak ada. Saya bilang (ke petugas), Bapak kenapa (nama Eril) diilangin? Harusnya biarin aja (tetap ada)..." Bu Cinta mengisahkannya sambil tak kuasa menahan tangis.
"Si Bapak bilang, enggak bisa Bu...karena ini administratif," lanjut Bu Cinta.
Saat itulah hatinya merasa sangat berat. Ia melihat tak ada lagi nama Emmeril Kahn Mumtadz dalam daftar anggota keluarga.
Seperti diketahui dalam hukum kependudukan, tidak boleh lagi mencantumkan nama orang yang sudah meninggal dalam Kartu Keluarga.
"Kami paham, tapi pada saat itu kami masih belum siap, masih kaget, masih dalam momen berduka," ujar Bu Cinta mengenang berbagai proses sepeninggal Eril.
Pada akhirnya, Bu Cinta meyakini bahwa semua adalah kehendak Allah. Tidak ada alasan apa pun, jika Allah berkehendak, maka Allah bisa mengambil apa pun dan siapa pun dari hamba-Nya.
"Apalagi diakhiri dengan begitu banyak cerita-cerita indah dan bermunculan semua kebaikannya, itu semakin membuat kami release, dan hati ini semakin tenang."
KOMENTAR ANDA