Ameenah Gurib Fakim/ Net
Ameenah Gurib Fakim/ Net
KOMENTAR

NAMA Ameenah Gurib Fakim tercatat dalam buku sejarah dunia sebagai salah satu wanita muslim yang berhasil mendapat jabatan tertinggi di suatu negara.

Bersama dia, ada Tansu Ciller sebagai satu-satunya Perdana Menteri Turki wanita. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri untuk periode 1993 hingga 1996.

Lalu ada Atifete Jahjaga, Presiden pertama Kosovo sekaligus presiden termuda di dunia. Jahjaga menjabat untuk periode 2011 hingga 2016 di usianya yang baru menginjak 36.

Mame Madior Boye adalah Presiden Senegal dan Halimah Yacob, Presiden Singapura. Halimah berhasil membuktikan bahwa wanita muslim bisa menjadi pemimpin di Singapura.

Kembali ke Ameenah. Awalnya ia adalah seorang saintis lulusan University of Surrey dan Exeter University, Inggris untuk jurusan Kimia dan meraih gelar PhD.

Namun di Mauritius, ia berganti haluan dan menekuni sains baru yaitu Ethnopharmacology, yang fokus pada terapi, penyembuhan preventif, dan diagnosis penyakit yang berbasis pada keragaman tanaman lokal.

Ternyata, ilmu barunya ini cukup membuatnya terkenal hingga kemudian wanita yang pernah menerima penghargaan L’Oreal-Unesco for Women in Science (2017) terjun ke dunia politik.

Ceritanya bermula saat ibu dua orang putra (Adam dan Imaan) ini dilirik oleh koalisi politik Alliance Lepep yang dipimpin Perdana Menteri Mauritius saat itu, Anerood Jugnauth.

“Mereka (penduduk Mauritius) menginginkan seseorang yang sudah dikenal prestasinya. Mereka ingin figur wanita, yang datang dari latar belakang non politik, yang punya kredibilitas,” kata Ameenah yang saat itu tidak memiliki ambisi sama sekali untuk menjadi pemimpin negara.

Menurut pendiri Centre International de Development Pharmaceutique (CIDP) Research and Innovation, jumlah wanita penggemar sains, termasuk di Mauritius, masih sangat langka. Wanita harus menghadapi pandangan bahwa pekerja sains akan lebih banyak menghabiskan waktu di laboratorium ketimbang di rumah. Wanita sains adalah wanita egois.

“Padahal itu tidak benar dan lagi-lagi pandangan tersebut harus diubah,” ujar wanita yang gemar berkebun dan memiliki lebih dari 200 koleksi bonsai ini.
 




Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Sebelumnya

Nicke Widyawati Masuk Fortune Most Powerful Women 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women