TIDAK satupun orangtua yang mau anaknya menjadi korban bullying. Tapi hal ini sulit untuk dihindari.
Namun, parents tetap bisa membantu anak mengatasi, membela diri, atau membentengi diri dari pelaku bullying.
Berikut ini 9 strategi membela diri pelaku perundungan:
Tunjukkan kalau kamu Pede
Membangun mental adalah kunci utama agar tidak ‘ditindas’. Jadi, latih anak untuk percaya diri. Caranya bisa dimulai dengan bahasa tubuh yang meyakinkan, berjalan dengan tenang, dan berani menatap mata lawan bicara.
Bentuk pertemanan
Biasanya, pelaku perundungan senang pada anak yang sendirian dan tidak punya teman. Jadi, ajarkan anak untuk memiliki teman karib untuk menghindari bullying.
Ajarkan anak untuk lebih peka
Ajak anak untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitarnya. Latih kepekaan anak, ajari dia membela diri, sehingga saat terpojok ia bisa membebaskan diri.
Ajari anak untuk menghindar
Kadang anak akan dianggap pengecut saat menghindari ‘bahaya’. Namun jelaskan padanya, bahwa menghindari perkelahian sama saja menghindari situasi yang lebih buruk terjadi.
Gunakan suara yang tegas dan lantang
Suara yang tegas dan lantang dapat menjadi teror mental. Para perundung akan melihat bahwa lawannya bukanlah orang yang lemah.
Cari pintu keluar
Kemanapun anak pergi, ajari ia untuk selalu mencari di mana pintu keluar. Hal ini akan berguna saat anak terpojok atau terkepung di suatu tempat.
Berteriak
Berteriaklah kapanpun akan diserang. Dengan begitu, konsentrasi pelaku akan terganggu dan siapa tahu bantuan akan datang.
Ikut kelas bela diri
Bullying seringkali melibatkan kekerasan fisik, jadi ajari anak berlatih bela diri sehingga ia mengetahui bagaimana caranya merespon serangan.
Bela diri juga akan membuat anak semakin percaya diri.
Gunakan teknik bela diri
Bela diri bukan berarti mengajarkan anak untuk berkelahi. Dalam bela diri ada teknik menghindar. Ajari anak untik fokus pada teknik tersebut.
Jadi parents, bentengi anak sejak dini dari kemungkinan mengalami perundungan, agar anak tidak mengalami trauma dan masalah kesehatan mental lainnya.
KOMENTAR ANDA