JELANG remaja, anak sudah cukup mandiri melakukan berbagai hal. Mereka punya batasan privasi dan kehendaknya sendiri. Panutannya pun tak lagi hanya orangtua, tapi teman sebaya dan apa yang dilihatnya dari televisi atau internet.
Orangtua kadang terlihat sangat menyebalkan bagi mereka. Tapi harap maklum, ya parents, sebab mereka memang sedang kebingungan atas identitas dirinya.
Fase ini dalam bahasa Inggris disebut “tween”, yaitu usia-usia tanggung, di mana anak terlalu muda menjadi remaja, tapi sudah cukup besar jika disebut anak-anak. Kisaran usianya antara 10 sampai 12.
Dalam kebingungannya itu, tween akan cenderung meniru dan memiliki pola pikir orang lain. Nah parents, di sini kita harus benar-benar memberikan batasan ‘terselubung’ agar jangan sampai ia tumbuh lebuh dewasa ketimbang usianya.
Apa saja yang sebaiknya parents lakukan?
Pantau Tontonan dan Idolanya
Kaiser Family Foundation melaporkan, anak usia 8 sampai 10 menghabiskan lebih dari 17 jam per minggu berada di depan layar.
Tugas parents adalah memantaunya. Temani ia saat menonton tayangan favoritnya. Kemudian, bertanyalah mengenai tokoh di tayangan tersebut. Minta pendapatnya.
Nah, dari sini parents bisa menanamkan pentingnya nilai dan norma kehidupan, tanpa mengintimidasi dan bereaksi berlebihan.
Ajari Sejak Dini tentang Perubahan Fisik
Perubahan fisik pada anak zaman now jauh lebih cepat dibanding masa orangtuanya kecil dulu. Saat ini, di usia 7 buah dada anak perempuan ada yang sudah mulai tumbuh. Perubahan ini membuat anak perempuan mudah stres dan malu.
“Bantu anak memahami bahwa apa yang terjadi pada tubuhnya adalah perubahan yang normal. Semua anak pada akhirnya akan mengalami, namun mungkin ia tumbuh lebih cepat dan itu tidak apa-apa,” kata elizabeth Hartley-Brewer, penukis Talking to Tweens: Getring it Right Before it Gets Rocky with Your 8 to 12 Year Old.
Biarkan Anak Menikmati Masa Kecilnya
Biarkan anak menikmati masa kecilnya, jangan ‘disuguhkan’ gadget yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Sebab begitu si tween sudah mengenalnya, maka mainan analog yang lebih sederhana menjadi tidak menarik lagi.
Orangtua mungkin tidak benar-benar mencegah datangnya ‘badai’ tween lebih dini. Tetapi dengan komunikasi yang intens, anak akan melaluinya dengan baik. Memang parents tidak bisa menghentikan perubahan ini, tetapi ingatlah bahwa orangtua punya kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan.
KOMENTAR ANDA