ZAMAN semakin modern dan praktis, semua bisa dipesan lewat gadget pintar. Dan, cring, tidak perlu antre dan menunggu lama, barang yang diinginkan sudah ada di depan mata.
Apalagi selama pandemi kemarin pecinta jajanan online semakin mengular. Dan kebiasaan ini berlangsung sampai sekarang.
Penggemar jajanan online kebanyakan adalah remaja. Selain praktis, menurut mereka mau jajanan apa saja tersedia. Dari yang harganya murah, mahal, bahkan mengejar diskon (yang bagi penggila jajan online seperti mendapat harta karun).
Kalau sudah begini, anak-anak jadi semakin konsumtif. Mereka tidak peduli apakah jajanan itu sehat atau tidak, bahkan murah atau mahal. Yanh penting menarik mata dan kekinian.
Yuk Bunda, jangan sampai buah hati kita menjadi anak yang konsumtif. Lakukan trik berikut ini untuk menghentikan kebiasaan itu.
1. Beri pengertian, bahwa makanan bergizi jauh lebih baik daripada makanan yang hanya sekadar menarik mata.
2. Kasih uang jajan secukupnya. Jika perlu, saat anak minta jajan, arahkan pada makanan sehat.
3. Usahakan membuat makanan sendiri. Bila perlu, searching di Google tentang makanan apa yang sedang digandrungi anak.
4. Arahkan anak untuk menabung.
5. Jangan jadikan supermarket sebagai tempat hiburan, jadi gaya konsumtif anak bisa ditekan.
Bunda, jangan ragu untuk mengatakan “tidak” saat anak menginginkan sesuatu. Ajak anak berdiskusi tentang baik buruknya makanan tersebut. Atau, Bunda bisa memanfaatkan keinginan anak itu dengan mengajaknya masak bersama. Karena masak sendiri jauh lebih sehat ketimbang jajan di luar.
KOMENTAR ANDA