SEMBILAN pecatur Indonesia pergi berlaga di Olimpiade Catur ke-44 yang digelar di Chennai, India pada 26 Juli-10 Agustus 2022.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Utut Ardianto mengharapkan para atlet dapat memperbaiki peringkat tim catur Indonesia.
"Bermainlah sepenuh jiwa raga karena kalian membawa nama Indonesia," pesan GM Utut Ardianto (27/7/2022).
Per Juli tahun ini, tim catur putra Indonesia berada di peringkat ke-57 dari 155 negara anggota Federation Internationale des Echecs (FIDE) alias Federasi Catur Dunia. Adapun tim putri Indonesia menempati peringkat ke-32 dari 111 negara anggota FIDE.
Berlaga di India, tim putra Indonesia diwakili oleh GM Susanto Megaranto, GM Novendra Priasmono, FM Muhamad Agus Kurniawan, IM Mohamad Ervan, dan IM Yoseph Theolifus Taher.
Sedangkan tim putri Indonesia diwakili oleh WGM Irine Kharisma Sukandar, WGM Medina Warda Aulia, WIM Dewi Ardhiani Anastasia Citra, dan Fariha Mariroh.
Di antara tim putri, ada dua Muslimah muda berhijab yang menjadi wakil Indonesia di Olimpiade Catur ke-44 yaitu Medina Warda Aulia dan Fariha Mariroh.
Bagaimana catatan prestasi keduanya?
Medina, WGM Indonesia Termuda
Medina Warda Aulia meraih gelar Grandmaster Wanita pada tahun 2013 usia 16 tahun 2 bulan dan menjadikannya Grandmaster Wanita termuda di Indonesia. Medina kemudian meraih gelar Master Internasional pada tahun 2020.
Perempuan kelahiran Jakarta, 7 Juli 1997 ini adalah anak dari pasangan Nur Muchlisin dan Siti Eka Nurhayati. Saat ini, Medina berstatus mahasiswa S2 di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia.
Kesukaan sang ayah pada catur membuat Medina suka memperhatikan ayahnya saat sedang asyik bermain catur. Tak heran bila ia telah memahami permainan catur sejak kecil dan tertarik untuk menekuninya.
Berlatih catur di bawah bimbingan ayahnya, Medina kemudian masuk Sekolah Catur Utut Ardianto di tahun 2007.
Di antara sejumlah prestasi yang pernah ia raih adalah Juara Dunia tingkat pelajar World Schol Chess Championship di Yunani, menjadi Grandmaster dalam Kejuaraan Catur Junior di Turki (2013), dan medali emas SEA Games 2019.
Fariha, terbaik di Tanah Air
Sedangkan Fariha Mariroh dikenal sebagai atlet peraih medali emas pada PON XX Papua mewakili kontingen Jawa Timur.
Fariha berasal dari Lumajang yang sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswi Universitas Negeri Malang. Baginya, memaksimalkan potensi diri tak hanya mengejar prestasi dalam catur tapi juga meraih pendidikan setinggi-tingginya dengan melanjutkan ke jenjang S3. Saat kuliah, bersama rekannya, Dwi Hidayatullah, Fariha meraih juara pertama Call for Paper Competition Leadership & Entrepreneurship 2017 tingkat nasional.
Fariha yang akrab disapa Rika ini menyukai catur sejak duduk di bangku SD, berawal dari mengikuti ekstrakurikuler catur di sekolah. Ia juga tercatat sebagai anggota di klub catur Moncong Putih di kota Malang.
Prestasinya kemudian semakin berkembang dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional, hingga internasional. Ia meraih medali emas Kejurnas Catur tahun 2014. Sebelum ke PON, ia juga pernah bertanding ke Malaysia (Desember 2015) dn Thailand (April 2016).
"Yang saya suka dari catur, selalu ada hal-hal baru yang bisa dipelajari. Asyik untuk bisa terus berpikir, mencari ide untuk bermain di papan catur. Misalnya, untuk mengalahkan lawan A, harus dengan strategi seperti apa, idenya seperti apa. Uniknya catur, selalu ada pembaruan dalam teorinya. Itu yang membuat kita belajar terus, tidak mau ketinggalan, dan bisa terus berkembang," ujar Fariha tentang ketertarikannya pada catur, dikutip dari kanal YouTube Visit Lumajang.
Selamat berkompetisi untuk para pecatur Indonesia, semoga hasil terbaik bisa diraih. Doa untuk kalian mengalir dari segenap anak bangsa.
KOMENTAR ANDA