Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

ALPUKAT, buah yang sering kita temui pada beberapa jenis minuman segar, seperti es teler ataupun es campur ini ternyata memiliki kandungan lemak yang tinggi. Namun lemak yang terdapat pada alpukat adalah lemak yang sehat yang dapat menurunkan kadar kolesterol.

Bagaimana cara alpukat bekerja menurunkan kadar kolesterol? Mari kita bahas.

Cara kerja Kolesterol

Kolesterol adalah sejenis lemak yang ada di dalam setiap tubuh manusia. Kolesterol diproduksi di dalam hati sebelum mengalir di dalam darah dan berbagai organ tubuh lainnya. Untuk bisa masuk ke dalam darah, kolesterol memerlukan protein lain untuk mengangkutnya ke sana yang disebut apolipoprotein.

Di dalam hati, apolipoprotein menyatu dengan molekul kolesterol dan disebut sebagai lipoprotein, yang memiliki berbagai ukuran. Di antaranya, high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat, intermediate density lipoprotein (IDL) yang lebih ringan daripada LDL. Selain itu ada juga very low density lipoprotein (VLDL) atau kolesterol sangat jahat, dan chylomicrons di dalam usus halus untuk mengangkut trigliserida dari usus kecil ke seluruh jaringan tubuh.

Kadar kolesterol total yang baik dalam darah adalah kurang dari 200 mg/dl, termasuk dalam kategori tinggi bila kadarnya mencapai 240 mg/dl atau lebih. Sedangkan, kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL) yang baik dalam darah adalah kurang dari 100 mg/dl dan akan membahayakan kesehatan jika mencapai 160 mg/dl atau lebih.

Apabila kadarnya berjumlah normal, maka kolesterol akan bermanfaat untuk menunjang proses metabolisme tubuh, antara lain melindungi sel, sebagai bahan dasar pembentukan hormon dan menjaga fungsi otak. Namun bila kadarnya terlalu tinggi, maka akan berisiko buruk terhadap kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke.

Alpukat menurunkan kadar kolesterol

Alpukat merupakan salah satu sumber Monounsaturated Fatty Acid (MUFA) atau lemak tak jenuh tunggal yang mampu menekan kadar LDL jika dikonsumsi dalam jumlah yang proporsional.

Lemak ini membantu tubuh kita menyerap vitamin yang larut di dalam lemak, yaitu A, K, D dan E, dan kita akan merasa lebih kenyang setelah mengkonsumsinya.

Selain itu di dalam alpukat terdapat kandungan phytosterols, yaitu zat yang mampu menghambat penyerapan kolesterol, sehingga kolesterol yang masuk ke dalam darah menjadi berkurang.

Dilansir dari sebuah jurnal pada laman health.com, para peneliti di Pennsylvania State University, seseorang yang memiliki kelebihan berat badan, mengalami penurunan LDL sebanyak 14 mg/dL, setelah ditambahkan alpukat pada menu dietnya.  Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan diet yang dilakukan tanpa alpukat, yakni hanya sebesar 8 mg/dL.

Tidak hanya kandungan lemak tak jenuh tunggal yang berada di dalam kolesterol, alpukat merupakan makanan berserat tinggi yang memberikan efek kenyang lebih lama, membantu melancarkan pencernaan dan mengatur kadar gula darah di dalam tubuh. Selain itu kandungan kalium di dalam alpukat bermanfaat dalam pengiriman impuls syaraf , kontraksi otot dan memperbaiki kinerja jantung.

Alpukat juga mengandung cukup banyak magnesium yang dibutuhkan tubuh untuk memetabolisme karbohidrat dan lemak.

Mengatur pola makan dengan menambahkan alpukat akan menjadi ide yang baik dan sehat untuk menjaga kolesterol tubuh. Namun penggunaannya harus dalam porsi yang proporsional, karena makanan ini  memiliki kalori yang tinggi, yang dapat meningkatkan berat badan jika terus menerus dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih.




4 Cara Cerdas Memilih Buah Segar dan Matang: Jangan Sampai Tertipu!

Sebelumnya

4 Sehat 5 Sempurna atau Isi Piringku?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health