Keluarga kecil Putri Titian/ Net
Keluarga kecil Putri Titian/ Net
KOMENTAR

PANDEMI membawa kisah sendiri bagi Putri Titian. Selebriti yang sudah memiliki dua orang anak ini mengeluhkan hilangnya keberanian dan konsentrasi anak. Kondisi seperti ini sangat memengaruhi kegiatan belajar anak, yang saat ini mulai kembali normal.

"Aku di rumah ada dua anak, yang besar Iori (5 tahun) dan yanh kecil Iago (3). Mereka tumbuh kembangnya di masa Pandemi, terutama Iago yang lagi belajar ngomong eh, tiba-tiba Pandemi," kata Tian, sapaannya.

Di usia 1,5 tahun, lanjut istri Junior Liem ini, seharusnya Iago sedang mendapat stimulasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Tapi karena Pandemi, semua jadi berbeda. Iago lebih sulit beradaptasi dengan orang baru, menjadi malu-malu dan gampang ngambek.

"Sama kayak Iori, karena lama di rumah, begitu harus sekolah tatap muka ia jadi susah fokus dan jadi overreacting," ujar dia.

Sebenarnya, apa yang dirasakan Tian juga menjadi permasalahan bagi ibu-ibu lainnya. Menurut psikolog anak Nadia Prameswari, MPsi, Pandemi membawa dampak yang nyata pada anak-anak.

"Baik level stres yang dialami si anak maupun stres dari lingkungan sekitarnya. Jadi ini yang dihambati anak-anak secara global," kata Nadia.

Untuk mengembalikan tingkat konsentrasinya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua, yaitu:

- Ciptakan suasana yang tenang, eliminasi stimulan yang tidak perlu, seperti suara musik atau televisi.
- Atur dan rapikan meja belajarnya.
- Beri target, misalnya 5 sampai 10 menit untuk membaca dengan konsentrasi penuh. Tambahkan target waktu jika anak bisa menyelesaikannya.
- Seimbangkan dengan waktu bermain.
- Dorong anak untuk aktif, misalnya ikut menentukan waktu belajar dan bermain plus konsekuensinya.
- Beri asupan buah, sayur, serta suplemen.

Sedangkan untuk perkembangan sosialisasinya, ajak anak kembali ke lingkungan dengan tetap memerhatikan prokes.
 




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting