KOMENTAR

NABI Hud ‘alaihissalam merupakan Nabi dan Rasul ke-4 yang wajib diimani oleh umat Muslim.

Beliau hidup sekitar tahun 2320 – 2450 sebelum Masehi. Nama Nabi Hud banyak di kisahkan di dalam Al Quran, bahkan namanya diabadikan di dalam sebuah surat, yaitu Surat Hud, surat ke 11.  Nabi Hud adalah putra Abdullah bin Ribah bin Syam bin Nuh yang berasal dari Kaum Aad.

Kaum tersebut merupakan suku tertua di dunia dengan peradaban yang tinggi, seperti yang dijelaskan pada Al Quran surat Al Fajr ayat 7-8.

“(yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi. Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri yang lain.” (QS Al Fajr :7-8)

Kaum ini juga merupakan keturunan Nabi Nuh ‘alaihissalam mereka diberikan kekuatan serta kekayaan. Kaum tersebut tinggal di Al Ahqaf, suatu daerah bukit berpasir di wilayah Arab, Letak geografisnya berada di utara Hadramaut antara Yaman dan Oman. 

Namun kekayaan yang dimiliki oleh kaum Aad membuat mereka lupa diri dan jauh dari Allah Subhanahuwata’ala. Mereka menyembah berhala yang diberi nama Shamud, Shada dan Al-Haba. Keserakahan merajalela, kemerosotan akhlak ada dimana-mana.

Kemudian Allah mengutus Nabi Hud untuk memperbaiki akhlak dan perilaku kaum Aad.

Setelah diangkat menjadi Nabi dan Rasul, Nabi Hud ‘alaihissalam memberi peringatan pada kaum Aad, agar menyembah Allah Subhanahuwata’ala.

Seperti yang dijelaskan di Al Quran surat Al- Ahqaf ayat 21:

“Dan ingatlah (Hud) saudara kaum 'Ad yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya tentang bukit-bukit pasir dan sesungguhnya telah berlalu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan setelahnya (dengan berkata), “Janganlah kamu menyembah selain Allah, aku sungguh khawatir nanti kamu ditimpa azab pada hari yang besar.”

Namun ternyata ajakan Nabi Hud ‘alaihissalam malah mendapat cemooh dari kaum Aad, bahkan mereka menganggap Nabi Hud ‘alaihissalam sebagai “orang gila”.

Namun beliau tidak putus asa untuk mengajak kaumnya kembali ke jalan yang benar. Dengan sabar dihadapinya segala caci maki dan hinaan dari kaum Aad, Nabi Hud ‘alaihissalam mengingatkan kepada kaum Aad , bila mereka tidak mau menyembah Allah Subhanahuwata’ala maka adzab akan segera turun. Namun ternyata kaum Aad malah menantang agar adzab itu segera datang.

“Mereka menjawab, “Apakah engkau datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah engkau ancamkan kepada kami jika engkau termasuk orang yang benar.””(QS Al Ahqaf : 22)

Kesombongan kaum Aad membuat Allah Subhanahuwata’ala menunjukkan kekuasaannya. Kaum Aad diberi azab yang pertama yaitu bencana kekeringan yang melanda kebun dan ladang mereka.

Bencana itu membuat kaum Aad kehabisan bahan makanan dan mereka pun kelaparan.

Nabi Hud Alaihissalam kembali mengingatkan kepada kaumnya, bahwa bencana kekeringan tersebut merupakan azab dari Allah Subhanahuwata’ala. Namun kaum Aad tidak percaya pada peringatan tersebut dan tetap menyembah berhala.

“Dia (Hud) berkata, “Sesungguhnya ilmu (tentang itu) hanya pada Allah dan aku (hanya) menyampaikan kepadamu apa yang diwahyukan kepadaku, tetapi aku melihat kamu adalah kaum yang berlaku bodoh.” (QS Al Ahqaf :23)

Meskipun telah berkali-kali diberi peringatan oleh Nabi Hud ‘alaihissalam, kaum Aad malah semakin durhaka dan serakah, hal ini membuat Allah Subhanahuwata’ala murka.

Allah mendatangkan awan hitam, yang disambut dengan kegembiraan oleh kaum tersebut.

Dengan kesombongan mereka, kaum Aad memandang langit dan mengatakan bahwa awan tersebut menandakan akan turun hujan yang akan menyirami tanah dan tanaman milik mereka.

Namun ternyata awan tersebut bukanlah awan pertanda hujan, melainkan awan yang disertai angin kencang yang membawa azab dan kehancuran bagi kaum Aad.

“Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,” (QS Al Ahqaf : 24).

“ Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, sehingga mereka (kaum ‘Ad) menjadi tidak tampak lagi (di bumi) kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.” (QS Al Ahqaf : 25)

Azab yang berupa angin kencang yang ditimpakan kepada kaum Aad terjadi selama 8 hari 7 malam.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur