GIGI susu memang hanya sementara. Gigi ini mulai muncul saat kecil dan kemudian akan tanggal ketika beranjak dewasa, diganti dengan gigi permanen. Tapi bukan berarti gigi susu tidak harus dijaga kesehatan dan kerapiannya, karena ini memengaruhi pertumbuhan gigi permanen anak dan membuatnya tumbuh tidak beraturan alias berantakan.
Tidak enak memang melihat gigi anak tumbuh berantakan, ada yang berkumpul, renggang, bahkan tumbuh di gusi. Rasanya ingin sekali merupakan gigi-gigi tersebut, agar senyum anak terlihat sempurna.
Tapi, apakah perlu dibenarkan dengan memakai behel?
“Anak itu bukan miniatur orang dewasa, tidak bisa disamakan. Behel bukan satu-satunya solusi, meskipun alat medis ini banyak dipakai orang dewasa untuk kasus serupa,” kata drg Ayuningrum.
Dokter gigi lulusan Universitas Gadjah Mada ini kemudian menyarankan untuk melakukan intervensi ke tulang rahangnya dengan penggunaan alat myofungsional.
Alat myofungsional adalah salah satu alat ortodonti yang fungsinya merangsang pertumbuhan tulang, memperbaiki kerja otot, menghambat kerja otot yang mengganggu, dan merangsang kerja otot yang memang membantu pertumbuhan rahang.
“Hal terpenting adalah pondasi gigi anak, yaitu tulang rahang yang relasinya benar, bagian atas dengan bawah,” kata Ayu.
Daripada behel, orangtua disarankan menggunakan produk perawatan gigi berbahan silikon lentur untuk menata gigi anak. Tekanannya lebih ringan, tidak sekuat behel.
Lebih lanjut Ayu menyarankan, penggunaan behel gigi sebaiknya ditunda sampai anak sudah koperasi dan bisa menjaga kebersihan giginya sendiri. Sebab alat medis ini membutuhkan kesadaran penggunanya untuk merawat, termasuk membersihkan makanan yang mungkin tersangka di sela-sela.
“Sekarang yang harus diubah itu mindset orangtuanya. Yang penting itu sehat dulu, cantik kemudian. Lagipula urgensinya di mana? Lebih penting atasi gigi bolong,” demikian Ayu.
KOMENTAR ANDA