Tidak baik memaksakan bayi untuk duduk jika belum waktunya. Tapi saat usianya sudah cukup untuk duduk, maka latih anak secara perlahan, sesuai kemampuannya/ Net
Tidak baik memaksakan bayi untuk duduk jika belum waktunya. Tapi saat usianya sudah cukup untuk duduk, maka latih anak secara perlahan, sesuai kemampuannya/ Net
KOMENTAR

BEBERAPA Bunda seringkali tidak sabar saat melihat perkembangan anaknya tidak secepat anak tetangga.

Bahkan mereka cenderung khawatir dan bertanya, apakah ada sesuatu hal yang membuat perkembangan si balita tidak secepat teman sepantarannya.

Misalnya, saat anak lain yang sepantaran sudah bisa duduk sendiri, tanpa dibantu orangtuanya. Bunda kemudian merasa gengsi, lalu berupaya ‘memaksa’ anak untuk belajar duduk agar tak ketinggalan dari yang lain.

Perlu Bunda tahu, milestone perkembangan tiap anak berbeda-beda. Jadi kalau sekarang bayi lainnya sudah bisa duduk, sementara bayi Bunda belum, bukan berarti perkembangannya terlambat.

Jangan sekali-kali melatih anak, kalau memang belum waktunya ia untuk bisa duduk sendiri. Sebab, ada bahayanya jika Bunda memaksa bayi untuk duduk sebelum waktunya.

1. Bayi akan kehilangan tummy time
Tummy time adalah fase yang dapat membantu bayi melatih kekuatan otot tubuh bagian atas, yang diperlukan saat ia duduk.
Dengan ‘memaksanya’ duduk, maka fase perkembangan otot-otot tubuhnya menjadi terganggu.

2. Melemahnya otot-otot tubuh
Bayi yang sengaja didudukkan akan mengalami masalah pada otot-otot tubuhnya, terutama otot pinggang. Hal ini terjadi karena bayi tidak memiliki waktu yang cukup untuk melatih otot-ototnya.

3. Cedera serius
Karena otot, keseimbangan, dan refleksi masih lemah, maka bayi tidak sia memertahankan posisi duduk sempurna. Akibatnya, bayi berisiko terungkap dan membentur lantai atau tembok.

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari McGill University Health Center di Montreal, Kanada, mengungkap fakta mengejutkan. Menurut Aurore Cote, salah satu penelitinya, sebanyak 3% bayi meninggal dunia saat didudukkan sebelum waktunya. Penelitiannya ini termasuk pada bayi berusia kurang dari 1 bulan, yang sering digendong orangtuanya dengan posisi duduk.

Apa yang Perlu Dilakukan Bunda?

Idealnya, bayi mulai dapat mengangkat kepala pada usia 2 bulan. Pada usia 4 bulan, bayi biasanya dapat menegakkan kepalanya dengan stabil, tanpa penyangga.

Di usia 6 bulan, bayi mulai bisa duduk walaupun dengan sedikit bantuan lengannya (tripod sit). Dan memasuki usia 9 bulan, bayi dapat duduk dengan baik tanpa penyangga.

Tapi, bila fase tersebut dilewati dengan tidak baik, Bunda bisa membantunya dengan cara ini:

- Rangsang bayi untuk tengkurap sesering mungkin.
- Coba latih ia melihat ke atas. Ini berguna untuk memperkuat otot leher, kepala, bahu, dan punggungnya.
- Saat anak sudah mulai belajar duduk, pastikan Bunda berada di sampingnya. Ini untuk mengurangi risiko cedera ketika ia terjatuh.
- Usahakan bayi bertumpu pada tangannya saat belajar duduk. Bunda dapat membantunya dengan meletakkan mainan yang kokoh sebagai sandarannya.
- Topeng sedikit tubuhnya agar otot perut dan punggungnya lebih kuat.
- Saat anak mulai mahir, kurangi bantuan.
- Berikan mainan untuk merangsangnya duduk.

Ingat, Bunda. Tidak baik memaksakan bayi untuk duduk jika belum waktunya. Tapi saat usianya sudah cukup untuk duduk, maka latih anak secara perlahan, sesuai kemampuannya.

 

 




Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Sebelumnya

Menanamkan Nilai Perjuangan Pahlawan Bangsa kepada Anak-Anak agar Memiliki Karakter Tangguh

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting