RASA sedih, kecewa, marah dan tertekan adalah hal lumrah yang sering kita alami. Namun bila tidak diatasi dengan baik, hal tersebut akan dapat membuat kita tersebut stress, tidak bisa menerima kenyataan bahkan depresi.
Stress adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Apabila hal itu berlangsung terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama, maka akan dapat merusak kesehatan fisik dan mental orang tersebut.
Islam mengenal stress sebagai bentuk cobaan yang diberikan Allah Subhanahuwata’ala agar hambanya memperkuat iman serta rasa kebergantungan dan keyakinan atas pertolongan-Nya.
Dalam surat Al Baqarah ayat 155 dijelaskan :
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah : 155)
Ketika kita mengalami ujian-ujian tersebut, Islam sudah memberikan panduan untuk ‘healing’ atau mengatasi stress yang dirasakan, agar kita tersebut tidak putus asa dan tidak akan melakukan hal-hal yang merusak diri sendiri.
Lalu seperti apakah ‘healing’ cara Islam tersebut? Mari kita bahas.
Bersabar
Hal pertama yang harus dilakukan ketika seseorang mengalami kejadian yang tidak menyenangkan di hatinya adalah bersabar. Seperti yang sudah Allah Subhanahuwata’ala tuntun di dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 45.
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS Al Baqarah : 45)
Shalat
Setelah merasakan kejadian yang tidak menyenangkan, setelah bersabar maka hal yang berikutnya harus dilakukan adalah shalat. Seperti dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 45 tersebut, Allah memerintahkan kita untuk shalat, karena shalat adalah media komunikasi langsung kepada-Nya.
Dalam shalat kita bisa mengadukan segala hal yang kita rasakan serta memohon petunjuk serta solusi terbaik dari Allah Subhanahuwata’ala.
Berdoa dan berdizkir
Setelah mengadukan segala permasalahan yang kita hadapi, tentu kita menginginkan kebaikan datang ke dalam hidup kita. Berdoa dan berdzikir adalah cara agar hidup kita kembali diliputi ketenangan dan kebahagiaan.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’d : 28)
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. (QS Ar Ra’d : 29)
Membaca Al Quran
Al Quran merupakan Asy-Syifa yang berarti obat penyembuh. Dengan membacanya dapat menjadi terapi fisik dan jiwa bagi kita agar terhindar dari stress dan kegelisahan. Seperti dijelaskan di dalam Al Quran surat Al Isra ayat 82.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian. (QS Al Isra : 82)
Bersyukur dan Tawakal
Dengan bersyukur kita akan merasakan qanaah, menerima dan merasa cukup atas pemberian Allah Subhanahuwata’ala. Dengan rasa tersebut kita meyakini bahwa segala hal yang kita peroleh saat ini merupakan karunia-Nya yang akan membawa kebaikan di dunia serta akhirat.
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS Ibrahim :7)
Sedangkan dengan tawakal, kita akan mengembalikan semua hal kepada Allah Subhanahuwata’ala. Sehingga kita meyakini bahwa segala hal yang terjadi merupakan kehendak Allah Subhanahuwata’ala.
KOMENTAR ANDA