"SESEORANG itu mengikuti agama (cara hidup) sahabatnya. Oleh karena itu hendaklah seseorang kamu lihat terlebih dahulu siapakah yang patut dijadikan sahabat." (HR. Abu Daud, Tirmizi, dan Baihaqi)
Hadis Rasulullah saw. tersebut adalah pedoman bagi setiap kita dalam memilih sahabat. Dengan berpijak pada pedoman tersebut, pertemanan yang terjalin insya Allah akan semakin kuat dari waktu ke waktu.
Agar kita bisa merasakan kedamaian dalam hidup dan memiliki inner circle untuk berbagi suka duka kehidupan, sangat penting mencari teman yang tepat.
Berikut ini petuah Imam Ghazali dalam Bidayat al Hidayah menjelaskan kiat memilih teman.
1# Bertemanlah dengan orang yang menggunakan akalnya untuk berpikir. Bukan orang bodoh atau keras kepala yang tak mau mengakui kebenaran. Bersahabat dengan orang bodoh akan menyakitkan hati dan memicu permusuhan.
2# Bertemanlah dengan orang yang berakhlak baik. Tak perlulah kita berteman dengan orang yang tak dapat mengendalikan diri saat marah atau sulit mengendalikan hawa nafsunya.
3# Bertemanlah dengan orang yang saleh. Untuk apa kita berteman dengan orang fasik yang tidak takut berbuat dosa? Orang fasik tidak takut kepada Allah, bahkan tergolong orang labil.
4# Bertemanlah dengan orang yang tidak mabuk dunia. Ketika kita berteman dengan orang yang zuhud (tidak tamak hal duniawi), maka hati menjadi tenang. Kita tidak menjadi hamba dunia yang tak pernah puas mengejar gelimang harta, tahta, dan popularitas.
5# Bertemanlah dengan orang yang jujur. Berteman dengan pendusta dan tidak mau berpihak pada kebenaran hanya akan menyengsarakan hidup kita.
Betapa sulit memilih teman, itulah yang tergambar dari lima kiat di atas. Namun demikian, jika kita ingin menjalani kehidupan dunia yang penuh manfaat dan kedekatan kepada Allah, kelima kiat tadi menjadi sangat berharga.
Seiring waktu, kita akan melihat siapa teman yang sesuai dengan petuah Imam Ghazali tersebut. Dan persahabatan kita mudah-mudahan akan membawa kebahagiaan di dunia dan kebaikan di akhirat kelak.
KOMENTAR ANDA