Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

ANAK itu memang susah ditebak, kadang mereka manis, tapi tidak jarang juga bikin Bunda pusing tujuh keliling. Rasanya ingin sekali teriak, marah-marah, apalagi kalau pekerjaan rumah seperti tidak ada habisnya.

Ada yang mengatakan, bahwa hal yang paling sulit dari mengasuh anak-anak adalah menghadapi diri kita sendiri, tapi versi kecil. Karena bagaimana pun, anak-anak tumbuh membawa Sebagian hal negatif dari diri, yang justru tidk kita sukai, seperti emosional, sedikit bossy, atau sensitif.

Bunda, coba tarik napas panjang, kemudian lakukan hal ini untuk menahan emosi.

Tarik napas panjang dan tetap tenang

Saat anak sedang tantrum, coba tarik napas panjang dan tetap bersikap tenang. Ketenangan Bunda juga akan membuat anak menjadi tenang. Kemudian, coba sedikit berkaca pada diri sendiri, dulu saat kecil, Bunda melakukan hal yang sama saat keinginan tidak dipenuhi orangtua. Jadi, coba mengerti anak.

Berikan penjelasan saat anak membantah

Ketika anak membantah saat Bunda menyuruhnya, rasanya pasti kesal bukan main. Ingat, tenang Bunda. Tarik napas dan berikan penjelasan, kenapa Bunda menyuruhnya demikian. Informasikan, bahwa apa yang Bunda pinta lakukan itu juga untuk kebaikannya.

Duduk sejajar dan usap lembut anak

“Aku benci mama!” Wah, mendengar kalimat ini dunia rasanya seperti ‘kiamat’ ya Bunda. Serba salah, ikut marah, dan bertanya-tanya, apa yang telah Bunda lakukan sehingga si kecil mengatakan demikian.

Tak perlu khawatir dulu, anak tidak bermaksud demikian. Hanya saja, karena dia tidak tahu bagaimana mengungkapkan rasa kesal dan amarahnya, jadi ucapan itu keluar begitu saja.

Yang perlu Bunda lakukan, duduk sejajar dengan anak, tatap matanya, dan usap lembut kepalanya. Katakan, “Kamu marah? Kamu kesal?” dengan begitu, anak akan mengidentifikasi emosinya.

Tegas dan tunjukan gestur marah Bunda

Si kecil tiba-tiba saja bisa brutal ketika sedang marah. Memukul, menarik, menjambak, mencubit, dan sebagainya. Saat seperti itu, tak mengapa Bunda tegas katakana “Stop, jangan!” Tunjukkan gestur marah Bunda.

Tapi setelah itu, ajak ia berbicara dengan nada lembut. Katakan, bahwa tindakannya salah dan tunjukan cara yang lebih baik jika menginginkan sesuatu.

Tegaskan tentang keadilan

Saat Bunda memiliki lebih dari satu anak, sibling rivalry (pertengkaran kakak adik) sangat mungkin terjadi. Jadi, sering-seringlah menghabiskan waktu berdua secara adil, agar tidak ada yang cemburu.

Bunda, anak adalah sosok Bunda dan Ayah saat kecil. Kala itu, Bunda atau Ayah juga tidak ingin diperlakukan dengan kasar dan dibentak-bentak. Jadi, semarah apapun Bunda, coba untuk menahan emosi, karena sejatinya emosi tidak membuat anak mengerti.




Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Sebelumnya

Menanamkan Nilai Perjuangan Pahlawan Bangsa kepada Anak-Anak agar Memiliki Karakter Tangguh

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting