ANAK kecil Bunda sudah beranjak remaja. Banyak cerita yang mulai mengisi kehidupannya, salah satunya mengenal lawan jenis, istilahnya pacaran.
Tidak perlu panik Ketika Bunda tahu, bahwa si remaja sudah mulai pacaran. Tidak perlu pula memarahinya, karena sudah masanya ia mengenal lawan jenis. Sebaiknya, lakukan hal berikut ini untuk merangkul anak.
Ajak Anak Mengobrol Tentang Si “Spesial”
Biasanya, anak yang sudah mulai berpacaran akan menjaga jarak dengan orangtua. Alasannya klasik, yaitu canggung atau malu.
Nah, daripada jarak dengan anak semakin jauh, sebaiknya Bunda mulai mendekati anak dan membuka pembicaraan. Tanyakan tentang si ‘spesial’ itu. Cari waktu yang tepat, misalnya saat anak sedang santai di kamar.
Jangan pasang raut wajah curiga. Mulailah dengan pertanyaan tentang aktivitasnya di sekolah, teman-temannya, tempat hangout, atau bahasan ringan lainnya. Jika sudah menemukan celah, baru bicarakan tentang ‘si dia’.
Kemudian, tanyakan hal-hal ini:
- Cerita awal pertemuan mereka.
- Hal-hal apa yang ia sukai dari pacarnya.
- Apakah anak bahagia dengan hubungan itu?
- Apa yang paling anak sukai dari hubungannya itu?
Intinya, jangan ajukan pertanyaan yang memojokkan dan menunjukkan bahwa Bunda tidak menyukai hubungan spesialnya.
Berikan Kepercayaan, Tapi Tetap Kontrol
Ingat, selama ini Bunda membesarkan anak dengan kaidah-kaidah yang ada di keluarga. Jadi, sudah saatnya Bunda percaya, bahwa si remaja bisa bertanggung jawab dengan aturan yang telah ada.
Selama ia tidak menjalin hubungan dengan orang yang bisa memberikan pengaruh buruk, biarkan saja. Berikan ia kepercayaan dan ruang untuk mengambil keputusannya sendiri.
Yang terpenting, tetap jalin komunikasi dan menjadi pendengar yang baik. Perhatikan hal-hal sensitif, seperti kenaikan atau turunnya berat badan, nilai akademis, kondisi mood-nya, dan sebagainya.
Undang si ‘teman dekat’ ke Rumah
Undang si special itu ke rumah untuk makan malam atau ngobrol santai. Ciptakan suasana hangat dan ramah. Jika dia datang, berarti ia berani dan bertanggung jawab atas konsekuensi hubungan yang dijalani.
Nah Bunda, ingatkan pula anak untuk tidak melakukan hal-hal yang akan disesali di kemudian hari. Hindari dan menikah terlalu muda. Ayah bunda jangan sampai lengah dan tegaslah!
KOMENTAR ANDA