SIAPA saja bisa berbuat salah, tapi tidak semua berani mengakui kesalahannya. Termasuk pada anak-anak, mengaku kesalahan akan terasa sangat sulit, karena ketakutan yang luar biasa.
Langkah pertama yang sebaiknya Bunda lakukan ketika si kecil tidak mengakui kesalahannya adalah jangan memarahinya. Karena, anak akan semakin menjauh dan takut untuk mengaku apabila ia melakukan kesalahan lagi.
Ada baiknya Bunda mulai melatihnya berani mengakui kesalahan, dengan cara, misalnya, memberi reward ketika ia berkata jujur. Berikan pujian atau pelukan setiap ia mengakui kesalahannya. Katakan, bahwa Bunda tidak marah karena ia sudah berani berkata jujur. Dengan begitu, anak tidak akan ragu untuk mengakui kesalahan setiap melakukannya.
Hindari pula menyudutkannya, namun bantu ia untuk memperbaiki kesalahan itu. Misalnya saat anak menjatuhkan piring, jangan katakan, “Kamu menjatuhkan piring, ya?” Pertanyaan ini akan menyudutkannya. Baiknya katakan, “Piringnya jatuh, ya. Yuk, kita bersihkan sama-sama.”
Berikan pula pengertian, bahwa semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Dari kesalahan-kesalahan tersebut, mereka akan belajar untuk tidak melakukannya lagi. Dengan begitu anak akan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama berulang kali.
Ajarkan anak menerima konsekuensi atas kesalahannya, namun pastikan kepadanya bahwa Bunda akan selalu mendukungnya dalam situasi apapun.
Dan, terakhir, berikan contoh nyata kepada anak, bagaimana Bunda dengan gentle mengakui kesalahan. Misalnya, saat di jalan secara tidak sengaja kendaraan Bunda menyenggol kendaraan lain, tanpa ragu Bunda meminta maaf.
Begitulah Bunda, mengakui kesalahan adalah hal yang paling berat dilakukan, namun begitu terucap akan terasa ringan sekali di hati. Jadi, jangan sesekali Bunda memarahi anak atas kesalahannya, tapi bantu ia untuk lebih baik dari hari ke hari.
KOMENTAR ANDA