MELIHAT bayi tertidur, pasti sangat menggemaskan. Apalagi mulut mungilnya terbuka, sepertinya ia sedang tertidur pulas.
Tapi ternyata tidak demikian, bayi yang tertidur dengan mulut terbuka mengindikasikan ada masalah pada kesehatannya. Yang paling umum adalah bayi sedang mengalami hidung tersumbat, alergi, hingga sleep apnea.
Mengutip Healthline, bayi 3-4 bulan belum punya refleks bernapas melalui mulut, kecuali saat ia menangis. Jadi ketika ia tertidur sambil membuka mulut, bisa jadi sedang ada masalah pada saluran pernapasannya atau masalah kesehatan lain yang lebih kompleks.
Sementara itu, Parenting First Cry menulis, beberapa masalah kesehatan yang terjadi saat anak tertidur dengan mulut terbuka, yaitu:
- Area sekitar mulut dan bibir menjadi kering, karena air liur menguap lebih cepat ketika anak tertidur dengan mulut terbuka.
- Memperparah asma si kecil, karena tidak seperti hidung yang memiliki bulu untuk menyaring kotoran, mulut terbuka akan mempermudah masuknya kuman penyebab alergen ke paru-paru.
- Berisiko melemahkan otot lidah dan mulut, sehingga bayi akan mengalami masalah saat mengunyah, gangguan bicara, hingga gigi tidak rata.
- Mengganggu perkembangan otot wajah, sehingga menyebabkan perubahan struktural pada wajah.
- Pola tidur tidak teratur dan menyebabkan bayi lebih hiperaktif serta defisit perhatian, yang mengarah pada gangguan perilaku.
- Perubahan postur tubuh akibat adanya gangguan pada leher, bahu, kepala, dan panggul.
Untuk menghilangkan kebiasaannya ini, yang bisa Bunda lakukan adalah gunakan humidifier yang bisa mencegah timbulnya lender berlebih yang menghambat saluran pernapasan bayi. Atau mandikan air hangat dan terapi air garam (nasal spray) untuk mengurangi lendir di hidung dan tenggorokannya.
Kemudian, upayakan bayi agar terhidrasi dengan baik, gunakan penyaring udara, dan jaga kebersihan ruangan. Buat Bunda yang punya peliharaan, pastikan bulu-bulunya tidak menempel pada karpet atau alas bermain anak.
KOMENTAR ANDA