Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

KALAH menang adalah hal yang biasa. Pepatah mengatakan, kekalahan adalah sesuatu yang tertunda. Jadi, menerima kekalahan dengan lapang dada atau bersikap sportif, adalah hal yang paling penting.

Bersikap sportif dalam menerima kekalahan, sebaiknya Bunda ajarkan pada anak sejak dini. Karena tidak jarang, ekspektasi yang tinggi dari anak, bahkan orangtua, membuat anak menjadi down ketika ia menerima kekalahan.

Bahkan tak jarang kekalahan tersebut menjadi trauma bagi mereka. Dan tidak sedikit pula yang pada akhirnya berpikir curang untuk memenangkan perlombaan berikutnya.

Wajar memang jika anak merasa sedih karena kalah berlomba, tapi mengajarinya berbesar hati menerima kekalahan, penting untuk orangtua lakukan. Bagaimana caranya?

- Hargai Usaha Anak, Jangan Hasilnya

Yang baik untuk Bunda dan Ayah lakukan adalah menghargai usaha dan proses anak melewati pertandingan tersebut. Jangan terfokus pada hasil akhir saja, karena dengan begitu jiwa kompetitifnya tidak akan terasah. Tekankan pula untuk memperlakukan orang lain dengan hormat.

- Jadilah Teladan Sportivitas

Tunjukkan kalau Ayah dan Bunda juga sosok yang sportif. Caranya, beri selamat ketika lawan yang menang perlombaan, atau tidak berteriak atau protes berlebihan kepada wasit. Tunjukkan, bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik dan santun, apapun hasilnya.

- Bantu Anak Mengakui Perasaannya    

Saat anak sedih atas kekalahannya, bantu dia untuk meluapkan emosinya, baik itu sedih atau marah. Validasi perasaannya dengan memberikan pilihan-pilihan positif untuk menyalurkan segala emosi sedih dan marahnya.

- Ajarkan Anak Mengelola Emosi

Katakan, marah boleh saja, kecewa dan sedih juga hal yang wajar saat kita kalah dari lawan. Tapi, tidak boleh memaki atau berbuat yang tidak baik atau mengucapkan kata-kata buruk terhadap orang lain.

- Tak Mengapa Jika Tantrum

Biarkan anak meluapkan emosinya. Jangan sesekali memberinya semangat jika ia sedang tantrum, menangis, dan lainnya. Tapi setelah emosinya reda, coba berikan dukungan positif dan terus menyemangati.

Bersikap sportif perlu diajarkan pada anak, agar mereka bisa berperilaku baik dan menghargai orang lain. Sportif tidak hanya pada saat pertandingan, tapi juga di dalam kelas. Tanamkan pula kejujuran untuk membentuk sportivitasnya.




Mengapa Mengasuh Anak Sekarang Jauh Lebih Sulit Dibandingkan Dulu?

Sebelumnya

Mata Ibu, Silvia Menjadi Komentator Bola bagi Anaknya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting