TANIA Fernandes Anderson, merupakan seorang muslim yang lahir di Cape Verde, Afrika, yang bermigrasi ke Roxbury, Boston.
Wanita berkulit hitam ini merupakan lulusan Sekolah Menengah Matematika dan Sains John D. O'Bryant di Roxbury dan Springfield College.
Tania terpilih menjadi anggota Dewan Kota Boston pada 2 November 2021, yang perolehannya mengalahkan kandidat abadi Roy Owens dengan 73 persen suara berbanding 27 persen.
Dengan bangga, ia mewakili Distrik 7, yang terdiri dari Roxbury, Dorchester, Fenway, dan bagian dari South End.
Ia berkomitmen untuk meningkatkan layanan konstituen bagi penduduk Distrik 7, memprioritaskan kepemilikan rumah yang terjangkau, memantau pembangunan, sehingga penduduk tidak mengungsi.
Terpilihnya Tania, menjadikannya sosok pertama seorang Imigran Afrika dan muslimah-Amerika yang menjabat sebagai anggota dewan Kota Boston, Amerika Serikat.
Ia pernah mengungkapkan dalam salah satu media, ia ingin melihat kota mengakui hari libur Muslim, seperti Idul Fitri dan berjanji akan bekerja untuk membuat komunitas Muslim Boston.
Selain itu, ia juga mengungkapkan tak ingin terpilihnya ia menjadi anggota dewan dan beragama muslim menjadikan sesuatu yang penting dipertanyakan, ia ingin publik melihat lebih dari sekadar identitas agamanya.
Hal itu dikarenakan, Roxbury merupakan tempat yang katanya membentuk fondasi komitmen yang teguh kepada komunitas. Dari ‘komunitas’ itulah ia tidak ingin mengecualikan seorang non-Muslim.
Sebelum menjabat sebagai Penasihat, wanita 43 tahun ini merupakan seorang Direktur Eksekutif Bowdoin Geneva Main Streets, advokat orang tua di Sekolah Umum Boston, manajer program untuk penampungan wanita tunawisma, pemilik bisnis, dan pekerja sosial anak.
Tak hanya itu hebatnya lagi, ia juga telah menjadi ibu asuh bagi 17 anak sambil membesarkan dua anak kandungnya.
Tania Fernandes memang bisa dikatakan wanita yang luar biasa cerdas dan peduli akan sesama.
Ia ternyata juga mendistribusi layanan kesehatan mental yang adil dan selalu dekat di hati Konselor yang diberi nama ‘Noah's Advocate’, organisasi nirlaba kesehatan mental berbasis trauma yang melayani komunitas yang kurang terwakili.
Tania juga pendiri organisasi nirlaba yang mendukung kaum muda berisiko melalui teater, mode, dan seni.
Di tengah kesibukannya, ia juga memiliki satu kegemaran yaitu menjahit gaun dan menulis naskah drama.
KOMENTAR ANDA