Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SAHL bin Sa’ad ra. menuturkan bahwa Rasulullah bersabda,

“Jibril as. pernah datang kepadaku seraya berkata, ‘Hai Muhammad! Hiduplah sesukamu, sesungguhnya engkau akan menjadi mayit. Cintailah siapa saja yang engkau senangi, sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya. Dan beramallah semaumu, sesungguhnya engkau akan menuai balasannya. Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin terletak pada salat malam dan kehormatannya adalah rasa kecukupan (tidak tergantung) dari manusia.’” (HR. Thabrani)

Ustaz Andre Raditya dalam sebuah Kajian Kamis mengajak kita untuk merenungkan kelima nasihat Jibril tersebut.

Hiduplah sesukamu, sesungguhnya kamu pasti akan menjadi mayit.

Tak ada seorang manusia pun bisa memungkiri bahwa kematian adalah sebuah kepastian. Kematian bisa datang kapan saja, secara tiba-tiba, bahkan pada saat seseorang lalai dari mengingat kematian.

Orang yang tak mau mengingat kematian tak akan peduli dengan urusan akhiratnya juga berpayah-payah mengejar dunia.

Kedua: Cintailah siapa saja yang engkau senangi, sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya.

Salah satu penyebab manusia lupa diri terkadang adalah tatkala ia mencintai orang lain di luar koridor yang diinginkan agama. Bahkan akhirnya tak jarang ia mau melakukan apapun demi orang yang dicintainya meski itu melanggar syariat.

Padahal sebesar apapun kita mencintai makhluk, mereka pasti akan pergi. Kalau bukan kita yang meninggal, mereka yang meninggal.

Beramallah semaumu, sesungguhnya engkau akan menuai balasannya.

Tidak ada yang luput dari pengawasan Allah Ta’ala. Setiap perbuatan sekecil apapun pasti akan mendapatkan balasan setimpal, baik di dunia maupun di akhirat.

Apapun yang kita lakukan akan ada balasannya. Silahkan semaunya. Tapi bersiaplah dengan konsekuensinya. Baik itu pahala, atau dosa. Baik itu kemudahan atau bakal jadi kesulitan.

Kemuliaan seorang mukmin terletak pada salat malam.

Hanya segelintir orang yang bisa istiqomah atas salat malam. Padahal saat salat malam inilah banyak solusi akan hadir dan menjadi sebab kemuliaan yang nyata.

Tahajud itu wasilahnya rezeki dan kemuliaan. Titik.

Kehormatan seorang mukmin adalah pada saat ia tidak lagi bergantung pada manusia.

Dan inilah puncak kehormatan dunia. Saat tak lagi berharap kepada makhluk. Kita meyakini kekuasaan Allah Swt. dalam mengubah nasib hamba-Nya. Berikhtiar di jalan yang dihalalkan Allah tanpa harus mengemis kasihan dari manusia.

 




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur