DALAM momen penurunan bendera merah-putih di Istana Negara pada (17/8), sosok gadis berhijab satu ini menjadi pusat perhatian publik saat ia membawakan baki bendera ke hadapan Presiden Joko Widodo.
Ayumi Putri Sasaki, dialah sosok yang dipercaya untuk melaksanakan tugas tersebut. Ia adalah murid SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi, yang mewakili Provinsi Jawa Timur di tingkat nasional sebagai anggota Paskibraka Nasional.
Wanita cantik ini mengaku tak menyangka dapat terpilih menjadi anggota paskibra nasional yang bertugas di Istana Negara Jakarta pada HUT RI ke-77.
Hal ini karena, Ayumi tidak menargetkan diri untuk sampai di level nasional, ia hanya mematuk hingga tingkat provinsi saja.
Namun ternyata kenyataannya ia bisa raih hingga tingkat nasional, yang tentu menjadi kejutan membahagiakan baginya. Hal ini tentu tak lepas dari usaha, dan kemampuan yang ia miliki, serta doa dari orangtuanya.
“Ternyata, setelah seleksi tahap demi tahap dari level sekolah yang saya jalani, akhirnya membawa saya lolos jadi paskibraka nasional. Sungguh tidak menyangka, karena awalnya target cuma di provinsi,” ungkap Ayumi dalam wawancaranya bersama salah satu media.
Hal lain yang membuat publik salah fokus dengan paskibraka ini ialah selain parasnya yang menawan, ia juga memiliki nama akhir yang unik ‘Sasaki’, di mana nama ini memiliki nuansa Jepang.
Yap, ternyata ia adalah gadis blasteran Jepang-Indonesia. Di mana sang ibu berdarah asli Indonesia, dan sang Ayah berdarah Jepang. Sang ayah sudah tiada sejak Ayumi masih kecil.
Gadis yang lahir di Banyuwangi, dan kini berusia 17 tahun ini memiliki cita-cita menjadi seorang polisi. Sehingga, saat lulus sekolah nanti ia bermaksud akan daftar ke Akademi Kepolisian (Akpol).
KOMENTAR ANDA