PUSAT Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) melaporkan, saat ini tengah mewabah demam Lassa di Nigeria. NCDC sudah mengonfirmasi, bahwa telah ada 13 kasus infeksi demam Lassa terbaru, Rabu (17/8).
Demam Lassa adalah penyakit virus akut hemoragik (pendarahan berlebihan), yang ditularkan ke manusia melalui kontak dengan makanan, barang-barang rumah tangga, yang terkontaminasi oleh hewat pengerat yang terinfeksi.
Ketika seseorang terinfeksi, maka ia akan bergejala seoerti demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, kelemahan tubuh secara umum, batuk, mual, muntah, diare, nyeri otot, nyeri dada, hingga perdarahan. Dalam kasus yang parah, terjadi perdarahan dari telinga, mata, hidung, mulut, dan bagian tubuh lainnya.
Sudah Ada Sejak 2019
Demam Lassa sebenarnya sudah ada di Nigeria sejak 2019. Selama periode November 2019 hingga tercatat 129 warga meninggal dunia. Demam ini banyak dilaporkan di Mali, Togo, Ghana, Liberia, dan Sierra Leone.
Penyakit itu pertama kali dideteksi di timur laut negara bagian Borno, Nigeria, pada 1969. Dan tahun lalu, pemerintah Nigeria mengumumkan masa darurat, karena wabah demam Lassa.
Secara kumulatif, dari minggu pertama hingga minggu ke-31 2022, NCDC mengatakan 165 kematian telah dilaporkan dengan case fatality rate 18,8 persen, lebih rendah dari CFR untuk periode yang sama pada 2021, yaitu 23,1 persen.
Dan jika dilihat secara keseluruhan pada 2022, total 880 orang telah terinfeksi demam Lassa, di 100 wilayah pemerintah daerah di 25 negara bagian federasi.
Pencegahan Demam Lassa
Sampai saat ini, belum ada vaksin yang bisa mencegah virus Lassa. Namun, ada sejumlah tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah terinfeksi virus Lassa.
- Rajin mencuci tangan.
- Menyimpan makanan dalam wadah anti tikus.
- Jauhkan sampah dari rumah.
- Hindari kontak dengan darah, urine, feses, atau cairan tubuh lain saat merawat anggota keluarga yang terkena demam Lassa.
Lakukan protokol kesehatan ketat dan pola hidup bersih untuk mencegah infeksi virus Lassa.
KOMENTAR ANDA