Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BUNDA pasti sering dengar istilah ‘jago kandang’. Dalam istilah psikologi, jago kendang disebut mutism, di mana ini adalah masalah umum yang sering dialami anak-anak di bawah 5 tahun.

Menurut Ikhsan Bella persana, MPsi, anak jago kandang karena tidak terbiasa berada di lingkungan yang tidak dikenal. Jadi, mereka suka gugup berbicara atau bertingkah laku.

Mayoritas anak-anak yang jago kandang cenderung memiliki genetika terhadap kecemasan. Dengan kata lain, rasa gelisah dan cemasnya ini diwarisi atau diturunkan dari orangtuanya.

Tidak hanya takut bicara saat di luar rumah saja, anak jago kandang juga sering menunjukkan tanda-tanda kecemasan lain. Seperti, cemas akan perpisahan, sering mengamuk, menangis, punya masalah tidur, dan punya rasa malu yang ekstrem.

“Sebenarnya, ini bukan masalah berat, orangtua juga tidak perlu khawatir berlebihan. Tapi, kalau dibiarkan tanpa diarahkan, bisa terbawa hingga dewasa, dan tentu sangat merugikan nantinya. Misalnya, saat dia punya masalah, tidak berani menyatakan rasa kesalnya dan akhirnya melampiaskan emosi di rumah, kepada orangtua, adik/kakak, maupun diri sendiri,” kata Ikhsan.

Ikhsan menyarankan, ada baiknya mengajak anak jago kandang untuk bersosialisasi. Bunda bisa memulainya dari lingkungan keluarga yang besar, baru masuk ke cakupan yang lebih luas, seperti taman bermain atau lingkungan perumahan.

Saat anak memulai sosialisasinya, jangan paksa dia atau meninggalkannya di lingkungan yang baru dikenal. Coba bunda ajak anak berkeliling untuk melihat suasana dan lingkungan baru. Kemudian, perlahan kenalkan dia dengan orang yang ada di sekitar.

Saat anak berjalan ke sana dan ke mari, jangan melarangnya, ya Bunda. Sebab, ia sedang mengeksplor lingkungan sekitarnya. Cukup mama pantau, tanpa mengomeli atau melarang. Sebab, ketika anak melihat teman sebayanya berani berbicara dan berekspresi, ia akan terpacu dan mengikutinya.

Jika belum, jangan katakan, “Dek, coba lihat teman kamu. Dia aja berani bicara sama banyak orang. Kok, kamu malu, sih?”

Kebanyakan orangtua suka tidak sadar membandingkan anaknya dengan anak lain. Padahal, tindakan itu bisa membuat anak semakin tidak percaya diri dan minder.




Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Sebelumnya

Menanamkan Nilai Perjuangan Pahlawan Bangsa kepada Anak-Anak agar Memiliki Karakter Tangguh

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting