Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SETIAP rumah tangga memiliki problemnya masing-masing.

Salah satu masalah dalam rumah tangga yang semakin hari semakin banyak dikeluhkan pasangan adalah tentang perselingkuhan. Tanpa memandang profesi maupun kelas sosial ekonomi, godaan untuk berselingkuh tersebar di mana saja.

Banyak orang berpendapat bahwa jika salah satu pasangan berselingkuh, maka itu tidak bisa dimaafkan. Tak ada gunanya mempertahankan rumah tangga.

Benarkah suami istri tidak bisa menyelamatkan pernikahan setelah terjadi perselingkuhan?

Bagi pasangan yang mendapat cobaan ini, rasa dikhianati, tidak dihargai, dan tidak dicintai bisa merusak kepercayaan diri dan mentalnya.

Namun ketika otak sudah berpikir jernih, dan menyadari bahwa pernikahan yang sudah dibina dengan susah payah tak mesti kandas meski sempat oleng, suami dan istri bisa mencoba lima langkah ini untuk mempertahankan pernikahan.

Berhenti berselingkuh

Ini harus menjadi sebuah niat kuat yang diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Hidupkan kembali gairah antara suami istri dengan menghabiskan waktu berdua. Ingat kembali alasan kita jatuh cinta pada pasangan. Ingat segala kelebihannya yang membuat kita bahagia.

Berintrospeksi diri, bukan saling menyalahkan

Sekalipun orang menilai suami istri adalah sosok ideal, manusia sejatinya bukanlah makhluk sempurna. Siapa yang berselingkuh, tentulah harus mampu meminta maaf dengan tulus dan bertobat. Hindari saling menyalahkan.

Di sinilah pentingnya bicara dari hati ke hati tentang apa kekurangan kita dan harapan untuk pasangan. Jadilah manusia yang 'tahu diri'—tidak hanya menuntut tapi juga mau memenuhi kebutuhan pasangan.

Berhenti berbohong dan mulai berkata jujur

Berjanjilah pada pasangan (terutama kepada diri sendiri) untuk berhenti berbohong. Kebohongan hanya akan menghancurkan ikatan batin suami istri. Camkan bahwa kejujuran meskipun pahit pasti akan berbuah manis.

Membuat keputusan bersama

Tentang hati yang tersakiti atau trauma yang berkepanjangan, tak bisa dipungkiri menjadi luka yang menganga. Kapanpun, nyeri luka itu bisa terasa. Terlebih lagi bila pasangan melakukan kesalahan berulang-ulang.

Apapun keputusan akhirnya, tetap bersama atau berpisah, hendaklah suami istri sama-sama berdoa agar Allah mengampuni kesalahan yang dilakukan.

Menjemput masa depan

Jika suami istri memutuskan untuk melangkah bersama, maka berjuanglah bersama. Mulai dari awal dengan saling memaafkan dengan tulus.

Namun jika harus berjuang sendiri di jalan masing-masing, semoga rumah tangga yang kandas menjadi pelajaran berharga dalam hidup kita. Tepislah segala dendam, dan berusahalah untuk tidak mengumbar aib masa lalu kita. Hanya dengan begitu kita bisa merasa damai.




Strategi Cerdas Mengelola Keuangan untuk Gen Z: Bijak, Kreatif, dan Penuh Perencanaan

Sebelumnya

Tips Hemat Memelihara Kucing Peliharaan: Anabul Sehat, Kantong Terjaga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family