Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama para desainer dalam acara Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023, Selasa (23/10)/ Foto: FARAH
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama para desainer dalam acara Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023, Selasa (23/10)/ Foto: FARAH
KOMENTAR

RAGAM budaya, kearifan lokal serta sumber daya manusia yang dimiliki oleh Indonesia merupakan modal dasar yang tidak hanya dapat menginspirasi dunia namun juga dapat menguasai pasar global, salah satunya dari sektor fesyen muslim Indonesia. Keungggulan dan potensi yang dimiliki menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia sebagai fesyen muslim dunia di tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam acara Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023, Fashion Show dan Dialog yang bertajuk “  From Local Wisdom to Global Inspiration”, yang berlangsung di kantor Kementerian Perdagangan pada Selasa 23 Agustus 2022.

Terselenggara atas kerja sama Mustika Ratu, Yayasan Putri Indonesia, Indonesia Fashion Chamber dan sejumlah label fashion ternama Indonesia.

“Dengan potensi keragaman budaya, kearifan lokal serta sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia, kita tidak hanya mampu menginspirasi dunia, namun juga dapat menguasai pasar global. Beragam kain tradisional Indonesia dengan nilai filosofis menjadi sumber kreativitas bagi para desainer dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Inilah yang menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara kiblat fesyen mulim dunia di tahun 2024,” tutur Mendag Zulkifli Hasan.

Ia juga menyampaikan bahwa potensi fesyen muslim dan modest fesyen sangat besar karena populasi muslim Indonesia setara 25 persen total populasi dunia yang diprediksi pada tahun 2060 akan menjadi 30 populasi global, selain itu daya beli produk fesyen dalam 4 tahun terakhir meningkat dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan pertambahan populasi.

Mendag menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor fesyen muslim pada semester I tahun 2022 tercatat 2,85 miliar atau naik sebesar 39,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 lalu yang hanya sebesar 2,04 miliar. Meski mengalami kenaikan namun Indonesia masih berada pada urutan ke-13 atau berada di bawah RRT, Bangladesh dan Vietnam.

Acara Road to JMFW 2023 Fashion Show dan Dialog pada hari Selasa 23 Agustus 2021 lalu menampilkan pagelaran busana dari 8 label fesyen muslim Indonesia, yaitu Kami, Ria Miranda, IKYK Ivan Gunawan, Nada Puspita, Wearing Klamby, Khanaan, dan Buttonscarves x Benang Jarum.

Selain pagelaran busana, Mendag Zulkifli Hasan juga melakukan dialog dengan para desainer dari 8 label fesyen muslim tersebut mengenai perkembangan industri fesyen muslim Indonesia.  

Pengembangan kompetensi sumber daya desainer dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia, serta dukungan dan peran Kementerian Perdagangan guna mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia melalui Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023.

Ia juga menanyakan mengapa Indonesia hanya berada di urutan ke-13 dalam mengekspor barang fesyen khususnya pakaian muslim ke pasar dunia.

Pada kesempatan tersebut, para desainer yang diwakili Ivan Gunawan menyampaikan bahwa Indonesia memiliki banyak motif wastra yang dapat dijadikan kekuatan untuk mengembangkan fesyen di Indonesia, namun ia merasa  kesulitan dalam  melakukan impor kain yang dijadikan varian atau alternatif bahan baku mengembangkan fesyen muslim Indonesia, karena sering terkena jalur merah di beacukai.

Hal senada juga disampaikan oleh Khanaan Shamlan, pemilik label Khanaan, yang ingin mengembangkan produk batik ‘ready to wear’ namun juga kesulitan memperoleh mengimpor bahan baku khususnya sutra, karena bahan yang digunakan di Indonesia umumnya adalah rayon.

Sedangkan Ria Miranda yang berfokus pada Minang Heritage mengutarakan kesulitannya menemukan pengrajin yang dapat mewujudkan motif dan bordir seperti yang ia inginkan. Wanita berdarah Sumatera Barat tersebut juga mengatakan belum memiliki koneksi ke pengrajin kain tradisional sampai ke pelosok daerah. Sebagai solusi akhirnya ia menggunakan gambar printing agar dapat sesuai dengan imajinasinya.

Mendengar keluhan tersebut Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan perlunya para pemangku kepentingan yang terkait dan para desainer untuk duduk bersama serta berdiskusi guna menyukseskan JMFW agar dapat mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia, hingga kian menembus pasar fashion muslim dunia.

 

 

 




Instaperfect Ajak Perempuan Indonesia Berproses Menjadi Lebih Baik di Bulan Ramadan dengan Kampanye “The Beauty of Infinite Progress: Reflect, Reconnect, Rebloom”

Sebelumnya

Iced Espresso for Your Eyes: Sensasi Bali Espresso dalam Eye Cream Terbaru From This Island

Berikutnya

KOMENTAR ANDA